Lihat ke Halaman Asli

Zein Muchamad Masykur

UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Resensi Buku The Reconstruction of Religious Thought in Islam oleh Muhammad Iqbal

Diperbarui: 10 Agustus 2023   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

PENDAHULUAN

"The Reconstruction of Religious Thought in Islam" adalah karya monumental yang ditulis oleh Muhammad Iqbal, seorang filsuf, penyair, dan cendekiawan Islam terkemuka dari subkontinen India. Buku ini, yang diterbitkan pada tahun 1930, menghadirkan pandangan-pandangan mendalamnya tentang filsafat, agama, dan perkembangan intelektual umat Islam pada masanya. Karya ini menandai salah satu tonggak penting dalam sejarah pemikiran Islam kontemporer dan tetap relevan hingga hari ini.

Buku ini terdiri dari tujuh esai yang membahas berbagai aspek pemikiran Islam, termasuk filsafat, agama, budaya, dan peran individu dalam masyarakat. Dalam setiap esainya, Iqbal menggabungkan pemahaman mendalam tentang warisan intelektual Islam dengan pemikiran kontemporer yang progresif. Salah satu fokus utama buku ini adalah tentang bagaimana umat Islam harus beradaptasi dengan perubahan zaman, sambil tetap mempertahankan esensi spiritualitas dan nilai-nilai Islam.

Dalam esai pertama, Iqbal berbicara tentang pentingnya membangun kembali pemahaman agama dalam konteks modern. Ia mengusulkan agar umat Islam mengadopsi pendekatan yang lebih dinamis dan adaptif terhadap ajaran agama, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran manusia. Esai-esai lainnya membahas konsep kebebasan, ego, akhirat, dan relasi antara agama dan ilmu pengetahuan.

Salah satu aspek menarik dari buku ini adalah kemampuan Iqbal untuk menggabungkan tradisi intelektual Islam dengan konsep-konsep baru yang diilhami oleh filsafat Barat, seperti pragmatisme dan idealisme. Ia mencoba menghubungkan kembali elemen-elemen filsafat Yunani, sufisme Islam, dan pemikiran modern dalam kerangka pemahaman yang kohesif.

Buku ini tidak hanya mengeksplorasi teori-teori pemikiran, tetapi juga menghidupkan kembali semangat kritis dan inovatif dalam tradisi intelektual Islam. Iqbal mendukung pendekatan yang terbuka terhadap intelektualitas dan menekankan pentingnya berpikir mandiri.

Meskipun ditulis pada awal abad ke-20, buku ini memiliki relevansi yang berkelanjutan. Pemikiran Iqbal tentang pentingnya menggabungkan nilai-nilai agama dengan perkembangan intelektual dan sosial terus menjadi topik penting dalam perdebatan mengenai Islam kontemporer. "The Reconstruction of Religious Thought in Islam" tetap menjadi sumber inspirasi bagi para pemikir dan akademisi yang tertarik dengan hubungan antara agama, filsafat, dan perubahan sosial.

BIOGRAFI PENULIS

Muhammad Iqbal (1877-1938) adalah seorang tokoh yang sangat penting dalam sejarah India dan Islam kontemporer. Ia lahir di Sialkot, yang saat ini terletak di wilayah Pakistan. Iqbal dikenal sebagai seorang penyair, filsuf, cendekiawan, dan politikus yang menggabungkan pemikiran agama, filsafat, dan nasionalisme dalam karyanya.

Pendidikan Iqbal dimulai di Sialkot, kemudian ia melanjutkan studinya ke Universitas Government College Lahore, di mana ia memperoleh gelar sarjana hukum. Iqbal melanjutkan pendidikan tingginya di Inggris, belajar di Universitas Cambridge dan Universitas Munich, Jerman. Di Jerman, ia terpengaruh oleh pemikiran filsuf-filsuf seperti Friedrich Nietzsche dan Henri Bergson.

Pemahaman Iqbal tentang Islam dan pemikiran filsafat Barat membentuk dasar untuk karyanya yang inovatif. Iqbal mendukung gagasan bahwa Islam harus berevolusi dan beradaptasi dengan zaman modern, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai inti agamanya. Ia percaya bahwa pengembangan intelektual dan moralitas adalah kunci untuk memajukan masyarakat Islam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline