Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Haetami

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Mahasiswa Kukerta Kelompok 17 UIN SMH Banten Berdayakan Warga Desa Sindanghayu dengan Donasi Al-Qur'an dan Pengajaran Pengajian

Diperbarui: 1 September 2024   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembagian Kitab Suci/dokpri

Pandeglang, 21 agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Kelompok 17 dari Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang. Program ini meliputi donasi Al-Qur'an dan Iqra, serta pengajaran pengajian, yang diadakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agama warga setempat.

Kegiatan tersebut dimulai dengan penyerahan 20 Al-Qur'an dan 32 Iqra kepada warga Desa Sindanghayu pada tanggal (21/8). Donasi ini diberikan kepada para santri dan masyarakat umum di desa tersebut. Ketua Kelompok 17, David Ario, menyampaikan bahwa donasi ini bertujuan untuk mendukung kegiatan keagamaan warga dan memperkuat nilai-nilai Islam di lingkungan tersebut.

Pembagian Al- Qur'an dan Iqra/dokpri

"Kami berharap dengan adanya donasi Al-Qur'an dan Iqra ini, masyarakat Desa Sindanghayu dapat lebih aktif dalam kegiatan keagamaan, terutama dalam membaca dan memahami Al-Qur'an dan Iqra," ujar David Ario

Selain donasi, mahasiswa Kukerta Kelompok 17 juga mengadakan pengajaran pengajian bagi warga. Pengajian yang berlangsung selama beberapa hari ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. 

Pembagian Kitab Suci/dokpri

Salah satu warga Desa Sindanghayu, Ibu Siti, mengungkapkan rasa syukurnya atas program ini. "Kami sangat terbantu dengan kegiatan pengajian ini, terutama dalam memahami bacaan Al-Qur'an dengan lebih baik. Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut," ujarnya.

Program Kukerta ini merupakan bagian dari upaya UIN SMH Banten dalam memberdayakan masyarakat pedesaan melalui pendidikan dan kegiatan sosial. Mahasiswa yang terlibat dalam program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat kepada masyarakat, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara mahasiswa dan warga Desa Sindanghayu, sebagai simbol kebersamaan dan komitmen dalam membangun masyarakat yang lebih baik melalui nilai nilai keagamaan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline