Pandeglang, 10 agustus 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dari Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten yang tergabung dalam Kelompok 17, telah melakukan kegiatan pendampingan dalam pelestarian hidroponik di Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan warga desa melalui metode pertanian modern.
Desa Sindanghayu, yang memiliki potensi besar dalam pengembangan hidroponik, mendapat dukungan penuh dari mahasiswa Kukerta yang turut serta dalam setiap proses pengelolaan dan pengembangan sistem pertanian ini. Hidroponik, sebagai metode bercocok tanam yang efisien dan tidak memerlukan lahan luas, diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah pertanian di daerah dengan keterbatasan lahan subur.
Mahasiswa Kukerta 17 tidak hanya mendampingi warga dalam hal teknis pelestarian hidroponik, tetapi juga turut serta dalam memberikan motivasi dan pengetahuan terkait manfaat jangka panjang dari metode ini. Mereka membantu warga dalam mengoptimalkan penggunaan peralatan, pemilihan nutrisi yang tepat, hingga perawatan tanaman agar dapat tumbuh optimal.
"Melalui pendampingan ini, kami berharap warga Desa Sindanghayu dapat lebih percaya diri dalam mengelola hidroponik secara mandiri di masa depan," ungkap Ketua Kelompok Kukerta 17 UIN SMH Banten.
Warga Desa Sindanghayu pun menyambut baik kehadiran mahasiswa Kukerta ini. Mereka merasa terbantu dan lebih termotivasi untuk terus melestarikan hidroponik sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga. Salah satu warga mengungkapkan rasa terima kasihnya, "Dengan pendampingan dari mahasiswa UIN SMH Banten, kami semakin yakin bahwa hidroponik bisa menjadi solusi untuk masalah pertanian di desa kami."
Kegiatan pendampingan ini merupakan wujud nyata dari semangat mahasiswa UIN SMH Banten dalam berkontribusi untuk pembangunan masyarakat, khususnya di bidang pertanian. Dengan adanya kerjasama antara mahasiswa dan warga, diharapkan Desa Sindanghayu dapat menjadi pionir dalam penerapan hidroponik di Kecamatan Saketi dan sekitarnya.
Pendampingan ini diharapkan tidak hanya berakhir saat masa Kukerta selesai, tetapi terus berlanjut sehingga pelestarian hidroponik di Desa Sindanghayu dapat berlangsung secara berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H