Lihat ke Halaman Asli

Tipe "Trader" dan Gaya "Trading" Saham

Diperbarui: 19 Mei 2018   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: webchimpy.com

Di saat baru memulai trading saham, mungkin anda akan sedikit bingung. Sebaiknya transaksi saham itu dilakukan berapa lama sekali? Enaknya saham di hold lama atau langsung diambil untung saja setelah kelihatan profitnya?

Trading saham sebaiknya cut loss dengan disiplin (jangan ditunda - tunda) dan membiarkan saham yang sedang profit terus naik, sampai menembus support pengawal baru dilepas (let the profit run). Sangat mudah untuk dikatakan, tetapi sulit dilakukan bukan?

Mungkin anda kurang cocok dengan tipe trader dan gaya trading saham yang biasa anda gunakan. Gaya trading saham diklasifikasikan menjadi beberapa macam, penentuan support dan resistance nya pun akan berbeda pada masing - masing gaya.

Klasifikasi gaya trading saham dapat dilihat dari jangka waktu transaksi yang dilakukan oleh trader. Dengan mengetahui gaya trading saham yang cocok, diharapkan para trader dapat lebih disiplin dalam mengeksekusi rencana yang sudah dibuat pada sebuah saham.

Tipe trader dan gaya trading saham nya dibagi menjadi 4 macam yaitu:

Tipe Trader: Scalper

Scalper adalah tipe trader yang melakukan transaksi dengan jangka waktu sangat singkat. Scalper bisa membuka dan menutup transaksi hanya dalam beberapa jam, beberapa menit, bahkan beberapa detik saja.

Scalper menggunakan analisa teknikal sebagai senjata utama, dan tidak memperdulikan analisa fundamental sama sekali. Grafik yang digunakan oleh scalper adalah minute chart dan hourly chart.

Gaya trading dari scalper disebut dengan scalping.

Kelebihan scalping:

  • Resistance yang digunakan pada minute chart dan hourly chart tidak akan terlalu jauh dari modal, dan akan lebih mudah terealisasi.
  • Bisa menghasilkan profit yang besar dalam waktu singkat jika dilakukan dengan tepat.
  • Support yang tidak terlalu jauh dari modal berarti nilai cut loss tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan modal.

Kekurangan scalping:

  • Tipe trader dan gaya trading saham yang satu ini memerlukan analisa dengan tingkat akurasi tinggi.
  • Support yang tidak terlalu jauh dari modal berarti akan lebih mudah kena cut loss jika salah analisa.
  • Butuh stamina tinggi karena harus memantau grafik secara terus menerus.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline