Lihat ke Halaman Asli

Ziyyan Rachmana

Mahasiswa Psikologi Semester 2 di Universitas Muhammadiyah Bandung

Sosok Politisi sebagai Pelita dalam Negara Fatherless: Eksplorasi Sosok Inspiratif dan Pemikiran Pancasila

Diperbarui: 1 Maret 2024   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@/aniesite on X

Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam kategori "fatherless country" atau "negara kekurangan ayah". Hal ini disebabkan oleh kecenderungan masyarakat Indonesia untuk tidak memiliki sosok ayah yang signifikan dan hangat dalam kehidupan sehari-hari seorang anak di rumah.

Fatherless Country

Indonesia merupakan negara ketiga dengan anak-anak yang termasuk dalam kondisi "fatherless" di dunia. Fatherless country merupakan sebuah negeri yang ditandai keadaan atau gejala dari masyarakatnya berupa kecenderungan tidak adanya peran, dan keterlibatan figur ayah secara signifikan dan hangat dalam kehidupan sehari-hari seorang anak di rumah.

Indonesia Negara Fatherless di Dunia

Fatherless sebenarnya bukan hanya soal kehadiran dan keterlibatan secara fisik saja tapi juga secara psikologis.

Konsep lama yang membagi peran sesuai gender, seperti ayah bertugas mencari nafkah dan ibu bertugas mengurus urusan domestik, termasuk mengasuh anak menjadi salah satu penyebab utama kenapa banyak anak Indonesia kehilangan sosok ayah dalam proses tumbuh kembangnya.

Padahal, baik ibu dan ayah, keduanya memiliki tanggung jawab yang sama besar dalam merawat dan mendidik anak.

Kondisi ini dapat mempengaruhi pengembangan psikologis anak-anak Indonesia, seperti kondisi "father hungry" yang dapat berakibat pada rendahnya harga diri anak dan tumbuhnya dengan kondisi psikologis yang tidak matang.

Father Hunger

Father hunger, atau "father hungry," adalah kondisi psikologis yang terjadi ketika seorang anak merasakan tekanan emosional akibat ketiadaan atau kurangnya kehadiran figur ayah dalam kehidupannya. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seorang anak pada segala usia dan dapat disebabkan oleh faktor seperti kematian atau perceraian, yang mengakibatkan kurangnya perhatian dan kasih sayang dari figur ayah.

Anak-anak yang mengalami father hunger mungkin menghadapi masalah seperti rendahnya harga diri, masalah perilaku, performa akademis yang buruk, kenakalan remaja, kehamilan pada usia dini, kecanduan, gangguan kesehatan mental, dan kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat.

Father hunger bisa menghasilkan perasaan kekosongan, ketidakamanan, dan ketidakmampuan untuk membangun hubungan yang sehat dengan pria dalam kehidupan seseorang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline