[caption id="" align="aligncenter" width="615" caption="Potret obama pasca Konferensi pers (gambar/mirror)"][/caption] AMERIKA UNTUK SEMENTARA DIMATIKAN! Sekilas istilah ini seperti mematikan tombol perangkat elektronik seperti komputer, laptop atau perangkat listrik lainnya. Saya sendiri sempat mencari apa persisnya makna kata "dimatikan" ini sejak tadi malam ketika obama menyampaikan konferensi pers. Jawabannya sore ini saya temukan, dan diulas dengan sangat baik oleh kolumnis Guardian, Graeme Wearden. Ya, Amerika saat ini dibawah kendali Obama memang sedang pusing oleh skema anggaran tahunan, budget untuk tahun 2013 secara resmi berakhir pada 30 September 2013 meliputi dana untuk tunjangan kesehatan dan asuransi publik produk pemerintahan Obama atau lazim disebut Obamacare. Obamacare adalah produk politik partai Demokrat yang menuai pujian dari publik AS sehingga memiliki efek positif bagi partai pemerintah namun kini oposisi dari Republik seolah ingin memberi pelajaran bagi Obama dengan menolak proposal anggaran tahun berikutnya karena obamacare dianggap terlalu membebani keuangan negara. Tadi malam adalah puncak debat antara kongres yang dikuasai orang-orang Demokrat dengan anggota majlis rendah yang dikuasai orang-orang Republikan. Ini ibarat derbi sengit antara dua pilar politik Amerika. Obama selaku presiden menurut konsitusi AS dalam bidang keuangan seperti sekarang tidak diizinkan untuk mengambil kebijakan sepihak tanpa izin kongres dan senat. Jadilah sikap Obama sementara ini meliburkan atau memberi cuti bagi ratusan ribu PNS di lingkungan Pentagon, Federal dan kantor pemerintah lainnya tanpa diberi pesangon, PNS yang tetap bekerja adalah para PNS macam TNI, dokter, perawat dan pelayan masyarakat lainnya meminjam bahasanya Obama 'anda yang berseragam akan tetap bekerja melayani masyarkat". Dibalik pusingnya Obama, ia patut diacungi jempol karena tidak panik memberi respon sehingga gejolak tidak terlihat signifikan di pasar modal, pada titik itu Obama memiliki intuisi politisi-negarawan yang kuat. Pelajaran yang bisa dipetik, pemimpin yang ditempa dari arus bawah akan menghasilkan figur yang bertanggunjawab dan rakyat bisa berharap padanya. --(M Syaroni Rofii) [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Gambar sebuah galeri ikut tutup pasca pengumuman kebijakan shutdown (gambar/tvnz)"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H