Lihat ke Halaman Asli

KKN Tematik UPI 2022: Sosialisasi Pentingnya Gizi Seimbang Bagi Balita Menuju Kelurahan Nagasari yang Sehat dan Sejahtera

Diperbarui: 7 Agustus 2022   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UPTD Puskesmas Nagasari Karawang (Dokpri)

KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan yang sangat erat dengan mahasiswa yang berada di perguruan tinggi. Dalam kaitannya dengan mahasiswa, kegiatan KKN ini merupakan kegiatan dimana kita melakukan pengabdian pada masyarakat dalam kurun waktu 1-2 bulan. Dalam penerapannya, KKN merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dimana dalam hal ini merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh mahasiswa. KKN Tematik UPI atau biasa disingkat KKN-T pada tahun ini mengambil tema besar SDGs (Sustainable Development Goals) yang dimana SDGs memiliki 17 poin penting yang bertujuan guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan, dan SDGs merupakan agenda yang berlaku bagi seluruh negara tanpa terkecuali.

Dengan mengusung tema besar mengenai SDGs, kelompok 129 yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Drs. Wawan Purnama, M.Si. mendapatkan tema “Desa Sehat dan Sejahtera” dengan tema yang telah LPPM berikan akhirnya kelompok kami memutuskan untuk membuat kelompok kecil yang terdiri dari paling sedikit 2 orang hingga 5 orang. Setelah terbagi menjadi beberapa kelompok kecil, akhirnya saya dan tim saya memutuskan untuk melakukan KKN-T ini di UPTD Puskesmas Nagasari.

Selama kegiatan berlangsung, didampingi oleh para bidan, saya melakukan kunjungan ke beberapa posyandu yang berada di kelurahan Nagasari. Posyandu yang terletak di kelurahan ini diberi nama Posyandu Flamboyan I-XXIV karena jumlahnya sekitar 24. Dalam kunjungannya saya membantu para bidan dan kader setempat untuk melakukan pengecekan kesehatan pada bayi dan balita usia 0-59 bulan. Hal yang dilakukan ialah pengecekan tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, dan setelah melakukan pengecekan saya pun menginput data-data tersebut.

Kegiatan Posyandu Flamboyan (Gambar Pribadi)

Setelah satu bulan mengikuti kegiatan posyandu dengan para bidan, akhirnya didapati bahwa dalam kurun bulan Juli ini ada beberapa anak yang memiliki masalah gizi, diantaranya ialah 2 orang mengalami gizi kurang, 4 orang mengalami gizi lebih, 5 orang mengalami stunting, dan 2 orang mengalami gizi buruk. Angka-angka tersebut merupakan angka akumulasi para bayi dan balita di posyandu Flamboyan I-XXIV selama kurun waktu satu bulan ini. 

Walaupun angka-angka tersebut menunjukan bilangan kecil, tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini menandakan masih ada beberapa orangtua yang kurang memperhatikan gizi anaknya. Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk melakukan beberapa kegiatan guna mengedukasi para orangtua agar lebih memperhatikan gizi anaknya. Diantara kegiatan tersebut ialah penyuluhan mengenai “Pentingnya Gizi Seimbang bagi Perkembangan Balita”.

Penyuluhan pada masyarakat mengenai "Pentingnya Gizi Seimbang bagi Perkembangan Balita" (Gambar pribadi)

Selain melakukan penyuluhan kepada masyarakat, saya pun membuat literasi digital seperti poster yang membahas mengenai peran utama posyandu dalam hubungannya dengan status gizi balita yang akan saya bagikan di sosial media, lalu grup kader posyandu Flamboyan serta di puskesmas Nagasari agar para orangtua lebih teredukasi dengan pentingnya gizi seimbang bagi balita.

Poster mengenai peran utama posyandu (Dokpri)

Sehingga harapannya kedepan tidak ada lagi permasalah gizi pada bayi dan balita di lingkungan kelurahan Nagasari hingga jika permasalahan mengenai gizi ini tidak terjadi lagi maka akan terciptalah desa sehat dan sejahtera.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline