Lihat ke Halaman Asli

Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Menangani Pengaruh Pengobatan Tradisional Terhadap Kesehatan Masyarakat

Diperbarui: 24 September 2024   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : https://www.halodoc.com/kesehatan/pengobatan-tradisonal-cinaInput sumber gambar

PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM MENANGANI PENGARUH PENGOBATAN TRADISIONAL TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT

ZISKA PUTRI HIDAYAT/191241159

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

     Obat tradisional merupakan suatu bahan atau campuran dari berbagai bahan-bahan yang  berasal dari bahan tumbuhan, bahan hewani, bahan mineral, sediaan ekstrak (galentik), maupun campuran dari bahan-bahan tersebut. Obat tradisional telah diwariskan secara turun-temurun dari berbagai kalangan masyarakat dan telah digunakan untuk pengobatan. Sedangkan, pengobatan tradisional mempunyai pengertian sebagai suatu cara pengobatan yang sudah digunakan dalam berbagai elemen yang ada di masyarakat sejak zaman dahulu yang diturunkan kepada generasi-generasi selanjutnya berdasarkan tingkat pemahaman manusia terhadap pengetahuan dari lintas masa. Pengobatan trasidisional atau obat tradisional juga disebut sebagai obat rakyat atau obat herbal.

     Menurut sejarah, pengobatan tradisional atau pengobatan herbal pertama kali muncul sejak zaman Sumeria Kuno. Sumeria Kuno adalah peradaban pertama yang menurut sejarah pada peradaban ini  manusia telah memanfaatkan berbagai spesies tanaman yang akhirnya dimanfaatkan sebagai obat. Selain itu, peradaban Mesir Kuno juga merupakan salah satu peradaban besar yang menggunakan obat rakyat atau obat tradisional sebagai keperluan di dalam dunia kesehatan. Setelah obat tradisional telah berkembang secara luas di berbagai belahan dunia, terutama pada negara-negara yang berkembang pada akhirnya pemanfaatan pengobatan tradisional masuk ke wilayah Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan relief Karmawhibhangga yang terdapat pada candi Borobudur. Relief di Karmawibhanga menggambarkan seorang laki-laki yang menerima pengobatan dari beberapa wanita dengan cara memijat kepala serta memegang tangan dan kakinya. Relief lainnya menggambarkan tumbuhan yang masih digunakan sebagai ramuan pengobatan tradisional Tiongkok, seperti nagasari, semangen, cendana wangi, dan kecubung. Sekitar lebih dari 50 spesies tumbuhan dapat diidentifikasi berdasarkan relief tersebut. Lukisan serupa juga dapat dilihat pada relief candi Prambanan, Punataran, Sukuh dan Tegawangi. Pada tahun 1831 juga  terdapat buku yang berisi kumpulan ramuan obat tradisional Indonesia. Buku tersebut ditulis menggunakan bahasa dan aksara Jawa yang terdiri dari 116 resep obat herbal, 992 resep campuran dari bahan alam, dan 244 resep berupa mantra penyembuh pada zaman tersebut.

     Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat beragam, salah satunya adalah memiliki tanaman herbal yang sangat banyak. Tercatat Indonesia menempati peringkat kedua setelah Brazil sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar. Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan dan sejumlah 6.000 jenis diantaranya berkhasiat mengandung manfaat yang baik untuk kesehatan. Menurut penelitian, spesies tumbuhan yang ada di Indonesia diperkirakan sudah mencapai lebih dari 7.000 jenis dan 1.000 jenis diantaranya dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati penyakit tertentu. Indonesia berada di dalam 25 negara yang sudah memiliki dan menerapkan kebijakan obat dari bahan alam.

     World Health Organization (WHO) pada kongres pengobatan tradisional yang dilaksanakan di Beijing menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional dapat diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa peran pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas pengobatan tradisional di Indonesia agar lebih bermanfaat dan dapat menciptakan sistem pelayanan kesehatan Indonesia yang lebih baik. Namun, tampaknya dengan berbagai kekayaan alam yang ada di Indonesia, baik pemerintah maupun masyarakat belum bisa memanfaatkan sumber daya yang berlimpah ini secara optimal pada bidang kesehatan. Menurut pendapat saya, pemerintah Indonesia diharapkan bisa bertanggung jawab kedepannya dalam memberdayakan dan mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional, misalnya dengan melakukan seminar edukasi kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah Indonesia bisa lebih memanfaatkan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia dengan tetap memanfaatkan ilmu medis dan biokultural sehingga manfaat dari pengobatan tersebut dapat terbukti berkhasiat secara ilmiah. Pemerintah tentunya juga tetap membutuhkan peran masyarakat dalam rangka menciptakan pelayanan kesehatan tradisional. Peran masyarakat dapat dilakukan dengam menggunakan pengobatan tradisional sebagai upaya preventif, promotif, dan kuratif.

KATA KUNCI : Obat, Tradisional, Herbal, Kesehatan, Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline