Lihat ke Halaman Asli

ZIQRI THORIQ

Mahasiswa

Fatwa MUI No 83 Tahun 2023 sebagai Bahan Keputusan Berinvestasi

Diperbarui: 22 November 2023   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa terbaru, Fatwa MUI No 83 Tahun 2023 pada tanggal 8 November 2023 ketika sidang rutin komisi fatwa MUI. Isi dari Fatwa tersebut menegaskan bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas pendudukan Israel hukumnya wajib. Dukungan yang diberikan berupa pendistribusian berupa zakat, infak, maupun sedekah untuk kepentingan perjuangan rakyat Palestina. Adapun himbauan umat Islam agar menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme.

Pernyataan boikot pernah disampaikan presiden RI di KTT OKI tahun 2016. Presiden Joko Widodo menyampaikan, negara Islam anggota OKI juga memberikan dukungan untuk dilaksanakannya konferensi perdamaian internasional. Selain meminta dukungan masyarakat internasional untuk melarang masuk produk Israel yang diproduksi di tanah pendudukan dengan arti pemboikotan terhadap produk Israel. Akan tetapi Presiden Joko Widodo dalam pidatonya tidak menyampaikan produk-produk yang diboikot dan masih terkesan ambigu.

Majelis Ulama Indonesia tidak pernah merilis produk haram yang berafiliasi dengan Israel. Ditegaskan oleh Sekretaris Komisi Fatwa MUI Miftahul Huda, bahwa MUI tidak berkompeten untuk merilis produk Israel atau yang terafiliasi ke Israel. MUI menyampaikan bahwa yang diharamkan bukanlah produknya, melainkan aktivitas dukungan terhadap Israel. Masyarakat akhirnya melakukan pemboikotan secara massif terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Penggunaan sosial media mempercepat untuk menyebarkan aksi boikot terhadap produk yang berafiliasi Israel.

Dampak harga saham perusahaan yang dilakukan pemboikotan oleh masyarakat menurun secara drastis. Sebagai sampel adalah 3 perusahaan besar yang menurun sahamnya yaitu Starbucks dikelola oleh MAPB (PT MAP Boga Adiperkasa Tbk.), KFC dikelola oleh FAST (PT Fast Food Indonesia Tbk),dan Unilever dikelola oleh UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk.). MAPB yang mengelola Starbucks Indonesia menurun 1,76% diangka 1.960 dalam sebulan terakhir pada 22 November 2023. Untuk KFC menurun diangka 740 mengalami penurunan 0,67% sejak sebulan terakhir. Unilever Indonesia juga mengalami penurunan dalam sebulan terakhir diangka 3.460 atau menurun 0.29%. Dapat dipastikan akan terus mengalami penurunan karena aksi boikot selain 3 perusahaan besar ini.

Keputusan investasi dapat ditentukan dengan analis teknikal saham. Melalui analisis makro ekonomi yang dapat dilihat dari kondisi ekonomi secara global. Kondisi ekonomi global dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah regulasi pemerintah. Fatwa MUI No 83 Tahun 2023 dapat dijadikan bahan untuk memilih perusahaan yang besar kemungkinan baik untuk investasi. Pemboikotan oleh masyarakat yang terus dilakukan bukan berarti berhenti membeli produk, hanya saja mengganti produk yang dapat disubstitusikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline