Lihat ke Halaman Asli

Zilyanadelia WVN

Zilyanadelia Wahyu Veronellita Nurdin

Untuk Apa Menilai Perkembangan Sosial Emosional Anak?

Diperbarui: 11 Desember 2022   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengapa kita perlu belajar tentang perkembangan sosial emosional? Seperti yang teman-teman tahu, mempelajari perkembangan sosial emosional ini gunanya agar tahu bagaimana anak mulai memahami siapa mereka, mengetahui apa yang mereka rasakan, dan yang mereka ekspetasikan atau harapkan ketika berinteraksi dengan orang lain atau lingkungannya. Harapannya yaitu dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional ini di ranah yang dapat membentuk hubungan yang positif, pengalaman positif, mengatur atau mengelola, dan bebas mengekspresikan emosinya.

Dalam regulasi emosi yakni bagaimana cara kita meregulasi atau mengendalikan emosi. Nah, apakah teman-teman tahu apa yang dikendalikan dalam regulasi yakni ada perilaku atau berperilaku sesuai dengan aturan sosial atau moral, kemudian ada juga feeling atau memahami emosi orang lain dan dapat mengontrol emosi diri, dan yang terakhir terdapat thinking atau meregulasi pikiran dan perhatian. Jadi, yang dinilai dalam perkembangan sosial emosional adalah tiga hal tadi.

Dalam pembelajaran sosial emosional anak terdapat 4 bagian yakni:

  • Self Awarness, memahami acting, feeling, dan thingking pada diri sendiri.
  • Social Awarness, memahami kondisi lingkungan sekitar.
  • Self Management, dapat mengontrol diri sendiri dalam lingkup sosial.
  • Relationship Skill, dapat menciptakan hubungan dengan orang lain.
  • Responsible Decision Making, dapat mengambil keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Lalu, untuk apa kita harus menilai perkembangan sosial emosional anak?

Alasan mengapa kita harus menilai perkembangan sosial emosional anak yakni memastikan ketepatan perkembangan sesuai STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak) walaupun tidak sepenuhnya terpenuhi tetapi minimal sebagian besar sudah sesuai dengan STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak). Selain itu juga mengidentifikasi permasalahan yang ada pada anak, misalnya apakah anak ini mengalami tantrum, speech delay, atau autisme, dan permasalahan lainnya. Kemudian menginformasikan perencanaan tratment, dan mengevaluasi kualitas atau program pembelajaran.

Mengevaluasi perkembangan sosial emosional anak merupakan hal yang tidak mudah, terdapat tantangan yang menyusun dan mengukur program peerkembangan sosial emosional, diantaranya:

  • Perkembangan sosial emosional ini terdiri dari beberapa bentuk yakni dipengaruhi oleh budaya, status ekonomi, status sosial, dan sebagainya. Oleh sebab itu, untuk memilih program pembelajaran dan alat ukur yang tepat dalam mengukur perkembangan merupakan hal yang sangat penting.
  • Bagi anak usia dini banyak hal-hal yang didasarkan pada penilaian subjektif orang dewasa. Oleh sebab itu, untuk mempertimbangkan hasil pengukuran tersebut ditafsirkan, dilaporkan, dan digunakan sebagai dasal dalam pengambilan keputusan merupakan yang sangat penting pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline