Indonesia adalah sebuah negara yang majemuk kaya akan budaya, suku ras, dan bahasanya. Inilah indonesia, dimana warga peribumi yang berbeda ras, suku, warna kulit, budaya dan bahasa. Namun, mereka saling bisa menghargai dan saling tolong menolong berpegang teguh pada prinsip pancasila. Letak geografisnya yang begitu sangat meluas, rempah-rempah yang menjadi bahan ekspor dan impor luar negeri. Ironisnya dengan tingkat perekonomian dan sumberdaya alam yang luar biasa itu, indonesia ternyata belum mempu menyelesaikan permasalahan kesehatannya dengan baik.
Di suatu daerah terpencil masih muncul Masalah Penanggulangan Kesehatan yang belum juga teratasi oleh pemerintah. Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang terpadat keempat didunia setelah cina, india, dan amerika serikat. Pemerintah dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik untuk penduduknya sendiri.
Kesehatan merupakan investasi penting untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kependudukan lainnya. Pelayanan kesehatan merupakan faktor penting untuk meningkatkan angka tingginya kesehatan dari daerah itu sendiri.
Namun, saat ini Pelayanan Kesehatan di indonesia belum bisa dikatakan cukup memadai untuk seluruh penduduk indonesia terutama yang tinggal di daerah terpencil, dan masyarakat yang masih menggunakan Jamkesmas. Di awal tahun, kabar gizi buruk dan campak muncul di daerah Asmat, Papua. Tercatat, 76 anak yang meninggal akibat gizi buruk dan campak. Akhirnya, pemerintah turun tangan dengan membuat tim khusus untuk kesehatan. Akses kesehatan yang diberikan pemerintah berupa fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan obat-obatan.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pelayanan kesehatan di indonesia kurang terlaksana dengan baik. Faktor pertama adalah faktor tenaga kesehatan di indonesia, faktor ini merupakan salah satu faktor terbesar dalam pelaksanaan kesehatan di indonesia karena tenaga kerja inilah yang akan turun tangan melakukan pelayanan kesehatan masyarakat. Didapat dari jumlah rasio dokter dengan penduduk indonesia berbanding 1:2500 penduduk, hal ini menunjukkan bahwa pelayanan dokter masih memprihatinkan karena perbandingannya tidak seimbang dengan jumlah penduduk indonesia.
Faktor kedua adalah tingginya angka kematian akibat penularan penyakit (beban ganda penyakit), dimana penyakit yang diderita oleh masyarakat adalah enyakit infeksi menular dan pada waktu bersamaan, sehingga indonesia menghadapi beban ganda dalam waktu bersamaan.
Faktor ketiga adalah kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih rendah. Terkadang pihak rumah sakit lebih mengutamakan masyarakat yang daa pribadi atau tanpa menggunakan kartu kesehatan dibandingkan dengan masyarakat yang kurang mampu yang menggunakan kartu kesehatan. Sebenarnya masih banyak faktor-faktor yang mengakibatkan pelayanan kesehatan i indonesia tidak berjalan dengan baik. Masalah ini harus diselesaikan dengan serius, jika terus dibiarkan akan menimbulkan dampak yang sangat fatal terhadap perkembangan bangsa.
Pemerintah harus lebih memberikan pelayanan kesehatan ini,terutama terhadap tingkat pemerataan pelayanan kesehatan dan penambahan tenaga kesehatan disertai peningkatan kemampuan dari tenaga kesehatan agar pelayanan kesehatan di indonesia benar-benar berjalan dengan baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H