Pemuda adalah sosok manusia yang di ciptakan Allah SWT dengan bentuk sebaik baiknya. Mereka adalah sosok manusia yang kuat , tangguh, pekerja keras , kreatif dan sangat pruduktif tapi sekaligus menjadi manusia lemah dan seterusnya . yang di jelaskan dalam surah Ar -- Ruum [30]: [54].
" Allah Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah. Kemudian, Dia menjadikan sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan sesudah kuat itu lemah kembali dan berubah. Dia menciptakan apa yang di kehendaki Nya dan Dialah yang Mengetahui lagi Mahakuasa ( QS Ar -- Ruum [30]: [54] )."
Generasi muda muslim yaitu memperkuat akidah dengan cara memperdalam kajian keislaman dan ilmu umum. Kemudian mendakwahkannya baik melalui ceramah-ceramah di masjid, maupun melalui media sosial dengan menulis.
Pemudah sebagai generasi pembaharu yang akan memperbaiki degradasi moral dan menjadi pemimpin di masa depan yang akan datang. Pemuda bagaikan nahkoda yang membawa perahu dengan penumpang yang selamat sampai ke tujuan.
Seperti Mafuzot yang berbunyi :
" Pemudah hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang".
Tapi Seiring dengan perkembangan zaman, banyak remaja muslim sekarang yang akhlaq dan perilakunya menyalahi aturan agama Islam. Mereka banyak yang tidak memikirkan apakah dampak yang ia lakukan akan menimbulkan banyak kebaikan atau madharatnya.
Di era globalisasi ini, dunia dipenuhi dengan berbagai macam teknologi yang canggih. Mulai dari teknologi yang menguntungkan sampai teknologi yang dapat menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kehinaan. Disini salah satu contoh teknologi yang menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kehinaan adalah media sosial atau internet. Internet adalah salah satu faktor terbesar yang menyebabkan remaja muslim masuk ke jurang kehinaan. Remaja banyak yang mulai memiliki rasa ingin tahu yang berlebihan terhadap suatu hal yang baru. Dari media sosial pun banyak dari remaja yang mulai mengenal lawan jenis. Mulai dari berkenalan, hingga berpacaran. Apabila kita amati, di media sosial banyak remaja mem-posting foto-foto yang menampakkan auratnya sehingga mencuri pandangan dari lawan jenis. Hal tersebut banyak menimbulkan kerugian terhadap mental remaja.
Maka dari sinilah kita harus Memberikan ruang kepada anak-anak muda dalam pembangunanya dengan dilatih berbagai keterampilan. Dan juga kita harus mampu melihat potensi pemuda di zaman sekarang di mana mereka sangat dekat dengan media sosial, maka mereka harus diajak melakukan dakwah melalui media sosial dengan memanfaatkan kemajuan teknologi ini.
Kamu masih ingat Nabi Ibrahim AS? Apa kamu masih ingat bagaimana kisah hidupnya? Yes, right! Nabi Ibrahim AS adalah satu di antara banyak pemuda Islam yang patut diteladani. Ia adalah pemuda yang istimewa. Saking istimewanya, namanya terabadikan dalam Al-Qur'an. dalam Semasa hidupnya, ia tumbuh di tengah masyarakat jahiliyah yang mayoritas penyembahnya adalah berhala, penuh kemusyrikan. Namun, ia tetap mampu berdiri kokoh dan memperjuangkan dakwahnya demi menegakkan agama Allah tanpa pantang menyerah Bahkan, ia juga terus berdakwah, menyadarkan ayah kandungnya yang juga tergolong dalam penyembah berhala Selain Nabi Ibrahim AS, masih banyak pula sosok lain seperti Nabi Muhammad SAW yang juga terabadikan namanya dalam Al-Qur'an serta merupakan nabi terakhir yang sungguh sempurna akhlaknya di antara manusia yang lainya. Ayahnya adalah seorang mantan pelayan Rasulullah SAW yang dihadiahkan oleh Siti Khadijah RA. la memang berasal dari keluarga "kecil". Paras seorang Usamah pun tidak setampan Kim Bum atau tidak sekalem Kim Jeong Hoon. Ia adalah pemuda berhidung pesek dan berkulit gelap. Meskipun begitu, Usamah telah mengukir prestasi yang sungguh cetar membahana, terpampang nyata di khatulistiwa. Sampai-sampai Rasulullah SAW saja kagum padanya. Kalau di era kini ada yang namanya Academy Award atau penghargaan Nobel, maka di zaman dahulu, Usamah bin Zain di usianya yang muda beliau, memperoleh jabatan sekaligus penghargaan bergengsi dari Rasulullah SAW, atas kesediaannya memikul tanggung jawab, kemahirannya dalam memimpin, serta kegigihan dan kemauannya berjuang tiada henti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI