Lihat ke Halaman Asli

Inovatif, Kelompok BBK 3 UNAIR Kel. Bengkelolor Berhasil Jernihkan Air

Diperbarui: 2 Februari 2024   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BBK 3 Universitas Airlangga Kelurahan Bengkelolor, dokpri

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Air juga menjadi bagian terpenting dalam kehidupan, tanpa adanya pasokan air yang cukup justru berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Kualitas air bersih merupakan fokus utama yang harus diselesaikan, sehingga air yang dikonsumsi masyarakat lebih terjamin kualitasnya. Seperti halnya dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Bengkelolor, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Pada Kelurahan Bengkelolor ini, satu-satunya sumber utama air berasal dari tadah hujan yang dibuat oleh masyarakat setempat dengan bantuan dari pemerintah.

Masyarakat Kelurahan Bengkelolor mengandalkan satu-satunya sumber air tersebut dari karunia tuhan, yakni air hujan. Sempat diakhir tahun 2023 beberapa bulan Kelurahan yang terdiri dari 3 dusun yakni Dusun Bengkelolor, Dusun Boro, dan Dusun Batokan tersebut mengalami kekeringan diakibatkan pada daerah tersebut tidak turun hujan. Kendala lain pada Kelurahan tersebut yakni air yang dihasilkan dari hujan lebih berwarna kuning dan banyak kotoran akibat tempat tadah hujan yang terbuka. Permasalahan tersebut nampaknya harus segera dapat diselesaikan, mengingat air tersebut merupakan kebutuhan utama yang digunakan warga Keluarahan Bengkelolor.

Menanggapi permasalahan tersebut, program Belajar Bersama Komunitas 3 (BBK 3) Universitas Airlangga kelompok Kelurahan Bengkelolor memberikan inovasi untuk memberikan solusi terhadap air kotor tersebut dengan penerapan filter air sederhana. Perlu diketahui program BBK 3 Universitas Airlangga merupakan salah satu bentuk mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Universitas Airlangga. Melalui program tersebut, diharapkan mahasiswa dapat membantu memberikan inovasi, solusi dan berpikir kritis kepada tempat kelurahan yang mereka tempati selama kurang lebih satu bulan.

Melalui kelompok yang telah dibagi sesuai dengan Kelurahan masing-masing, pada kelompok kelompok Kelurahan Bengkelolor memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan air kotor melalui filter air sederhana yang dibuat dengan pipa paralon. Hal tersebut bukan tanpa sebab, bahwa pada BBK 3 Universitas Airlangga kali ini salah satu program harus mengimplementasikan tema Lingkungan. Dengan demikian, kelompok Kelurahan Bengkelolor membantu menyelesaikan masalah air kotor tersebut menjadi lebih layak untuk digunakan.

Filter air sederhana tersebut sudah mampu menyaring kotoran sekaligus warna kekuningan dari air hasil tadah hujan. Selama sementara waktu sistem filter air tersebut hanya dapat digunakan per rumah warga masing-masing, dikarenakan kondisi pipa paralon yang mengaliri ke rumah warga sekaligus daya tampung pada tangki air belum dapat dimungkinkan untuk menyaring secara penuh air kotor tersebut. Kelompok BBK 3 Kelurahan Bengkelolor Universitas Airlangga menguji coba filter tersebut melalui Masjid pada Dusun Bengkelolor, harapannya dengan memberikan filter tersebut pada masjid dapat dimungkinkan lebih bermanfaat bagi jamaah masjid di Dusun Bengkelolor.

Terdapat 10 orang dalam satu kelompok di Kelurahan Bengkelolor yakni Akmal, Rifqy, Tito, Dede, Asa, Eka, Dinda, Yudha, April, Nasywa. Akmal, Rifqy dan Tito merupakan 3 orang penanggung jawab dari keberhasilan filter air tersebut. Rifqy mengungkapkan bahwa selama kurang lebih satu minggu, filter air tersebut mampu menyaring kotoran sekaligus menghilangkan kadar kekuningan dari air tadah hujan. Percobaan filter ini tidak hanya sekali maupun dua kali, melainkan melalui beberapa kali percobaan hingga air tersaring dengan jernih. Melalui filter air tersebut, kedepannya kelompok BBK 3 Universitas Airlangga Kelurahan Bengkelolor berharap agar filter air tersebut mampu diproduksi secara massal.

Kelompok BBK 3 Universitas Airlangga Kelurahan Bengkelolor juga berharap, dengan menggandeng Karang Taruna sekaligus perangkat desa dapat melakukan pengecekan secara berkala filter air tersebut. Harapannya juga setelah kelompok BBK 3 Universitas Airlangga Kelurahan Bengkelolor meninggalkan Kelurahan tersebut, kendala-kendala mengenai air kotor sekaligus berwarna kekuningan tidak lagi muncul, sehingga lebih bermanfaat kedepannya bagi seluruh warga Kelurahan Bengkelolor.

Dok : BBK 3 Universitas Airlangga Kelurahan Bengkelolor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline