Lihat ke Halaman Asli

Teteku (Kakekku)

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1329714861692274786

malam ini tiba - tiba pkiranku terus berjalan pada tempat yang tak mungkin aku jumpai..aku rindu dengan sosok seseorang yang tak pernah aku temui sejak aku pertama kali menangis dan menghirup udara dalam dimensi ini..seseorang yang selalu mengajariku bahwa kejujuran adalah objek dari sebuah kehidupan..hanya cerita - cerita tentang beliau yang selalu aku dengar dari papaku...Hamba Suka Tuasikal(teteku) aku hanya bisa memandangimu dari selembar foto berukuran 4x6 kusam dan penuh dengan bercak putih melambangkan usia dari fotomu yang kemudian  aku scan, aku edit dan kusampingkan Engkau dengan Nene Da..sedikit berandai meskipun sebenarnya kata berandai itu tak seharusnya ada dalam kehidupan..Tete apa yang akan engkau lakukan seandainya cucumu ini datang menemuimu?menciumkukah?memelukukah?itu yang terbesit dalam pikiranku malam ini...ingin sekali aku bermalam denganmu menghabiskan waktu lalu Kau ceritakan aku sedikit tentang cengkeh - cengkeh yang Kau tanam dengan penuh rasa sayang dan  tentang Engkau yang selalu berlayar tiap dini hari untuk mencari ikan...Tete aku ingin Engkau mengajaku berjalan menunjukan kebun - kebun yang penuh dengan pohon durian, sagu, dan cengkeh dan mengajariku untuk selalu merunduk ketika melintasi kebun - kebun orang lain...seditkit sekali yangku tahu tentangMu tete..tapi Engkau telah memberikan pelajaran yang luar biasa melalui Ale pung Anak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline