Lihat ke Halaman Asli

Tegar

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi mengalir kembali, beningnya semurni hati
masihkan kuterpaku pada malam yang tak menentu
saat kuterjerat mimpi
*
Syukuri nikmat Ilahi, kurasakan hidup kini
Sebagai manusia aku hirup dalam nafasku
saat bangun dari tidur
*
Melintasi Pagi bersama mentari, menyusuri hari yang bersih
kuhempaskan resah , terbuanglah gundah
mendekatlah Cinta dekaplah
*
Sedetik lalu berganti, bahagia ataupun sedih
itulah manusia, penuh dinamika hidupnya
semuanya dari ILAHI
*
Nikmati saja adanya, ikhlas kan menjadi Hikmah
bukankah cobaan akar dari keberhasilan
Bangun dari kesedihan
*
Dan tak pernah Sepi walau cintaku mati, kan kumengerti hidup ini
berusaha diri, Tegar dalam hati
kulantunkan saja melodi,,,
*
< Jalani saja garis kehidupan ini dan berusaha perbaiki diri, karna bisa jadi kegagalan yang kemarin adalah buah dari apa yang telah kita lakukan>




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline