Lihat ke Halaman Asli

Ilhammmmm

Mahasiswa

Terselubung di Balik Kursi Pengajar: Kasus Kekerasan Seksual oleh Seorang Dosen Terhadap Mahasiswinya

Diperbarui: 3 April 2024   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi 

Kekerasan seksual di lingkungan akademis telah menjadi perhatian serius di negara ini. Baru-baru ini, kasus yang mengguncang publik adalah kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang dosen terhadap mahasiswi di Universitas Pattimura Ambon. Kasus ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh korban kekerasan seksual di dalam kampus dan memicu responsive dari berbagai pandangan mahasiswa yang pada akhirnya membuat aksi demontrasi .

Universitas Pattimura Ambon, sebuah institusi pendidikan tinggi yang terletak di Maluku, Indonesia, dihadapkan pada sorotan publik yang tidak menyenangkan setelah munculnya laporan tentang dosen yang melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap mahasiswi. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang keamanan dan kesejahteraan mahasiswa di lingkungan kampus.

Kekerasan seksual yang dilakukan oleh staf akademis(Dosen) terhadap mahasiswa bukanlah masalah baru di dunia pendidikan tinggi. Kasus serupa telah terjadi di beberapa kali di instansi pendidikan tinggi lebih khususnya pada universitas Pattimura, menyoroti kasus inu perlu adanya  sistem yang lebih kuat untuk melindungi mahasiswa dari pelecehan seksual dan memberikan keadilan bagi korban. Namun, setiap kasus memiliki konteksnya sendiri, dan penting bagi pihak berwenang untuk menangani setiap kasus dengan serius dan adil.

Reaksi terhadap kasus kekerasan seksual di Universitas Pattimura Ambon sangat beragam. Banyak pihak mengecam tindakan dosen tersebut dan menuntut tindakan tegas dari pihak berwenang. Ada juga yang menyoroti perlunya perubahan dalam budaya kampus yang mempromosikan kesetaraan gender dan mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan mahasiswa.

Kasus kekerasan seksual yang melibatkan dosen dan mahasiswi merupakan cerminan dari ketidaksetaraan kekuasaan yang masih ada dalam hubungan antara pengajar dan murid di perguruan tinggi. Dosen memiliki kekuasaan yang besar dalam menentukan nasib akademik mahasiswinya, sehingga membuat mahasiswa rentan menjadi korban kekerasan seksual. Hal ini diperparah dengan budaya patriarki dan norma-norma sosial yang masih melekat dalam masyarakat, yang cenderung memberikan perlindungan kepada pelaku kekerasan seksual dan menyalahkan korban.

Kekerasan seksual merupakan isu serius yang tidak mengenal batas dan lingkungan. Di balik wajah yang berwibawa sebagai pengajar, terkadang terselip realitas kelam yang mengejutkan. Kasus kekerasan seksual yang melibatkan seorang dosen terhadap salah satu mahasiswinya telah mencuat di lingkungan pendidikan tinggi, menciptakan gelombang kekhawatiran dan keprihatinan yang mendalam.

Percaya dan ketergantungan mahasiswa terhadap dosen sebagai figur otoritatif dalam lingkup akademik seringkali menjadi celah bagi perilaku yang tidak etis. Dosen yang seharusnya menjadi teladan dalam membimbing dan mendukung perkembangan intelektual serta emosional mahasiswa, justru menyalahgunakan kepercayaan tersebut untuk memenuhi nafsu pribadi mereka.

Kasus kekerasan seksual ini tidak hanya merusak integritas individu yang menjadi korban, tetapi juga mengguncang fondasi kepercayaan dan keamanan dalam komunitas akademik. Mahasiswa yang menjadi korban seringkali mengalami trauma yang mendalam, bahkan berpotensi menurunkan kinerja akademik dan merusak kesejahteraan mental mereka.

Perguruan tinggi seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi seluruh civitas akademika, namun kenyataannya masih banyak kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus yang seakan-akan mengubah citra perguruan tinggi yang awalnya sebagai ladang pengetahuan menjadi ladang untuk melakukan tindakan yang tidak etis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline