Lihat ke Halaman Asli

Kisahku dengan Piano

Diperbarui: 16 Desember 2022   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Gaya permainan piano favorit saya adalah gaya permainan barok, karena kedua tangan memainkanm elodi yang berbeda, biasanya pada permainan piano, tangan kanan adalah melodi utama dan tangank iri adalah pengiring untuk tangan kanan, tetapi pada permainan barok kedua tangan memainkan melodi,permainan barok pun tidak usah repot -- repot menggunakan pedal karena permainan barok memangt idak boleh menggunakan pedal piano apapun.

Bentuk piano pun pada pada jaman dulu hanya mempunyai 62 tuts, tetapi sekarang mempunyai 88 tuts, suara piano jaman dulu pun berbeda dari jaman sekarang, pada jaman dulu suara piano lebih menyaring dan lebih pelan, tetapi sekarang piano mempunyai suara yang lebih bulat dan lebih kencang.

Composer favorite saya pada jaman barok adalah Johann Sebastian Bach, Bach invention 13 adalah salah satu karya favorit saya dari Bach, ketika saya mendengar lagu invention 13 Bach saya selalu merasa nyaman dan merasa seperti bangsawan eropa pada jaman itu, oleh karena itulah mengapa saya menyukai lagu invention 13 Bach.

Awal mula saya menyukai piano adalah saat saya melihat adik saya les piano di salah satu tempat les di Bandung, tetapi adik saya tidak melanjutkan les pianonya karena dia sudah merasa bosan, oleh karena itu piano yang sudah di belikan ayah saya untuk adik saya berlatih dirumah, saya mulai mencoba dan cari tahu bagaimana cara memainkan lagu di piano, lagu yang pertama saya dengar dari digital piano itu adalah lagu fur elise karya Mozart, dari situ saya mencoba untuk bisa memainkan lagu tersebut, saya cari cara agar bisa memainkan lagu fur elise itu, saya cari cara di internet dari youtube dan hearing saya untuk memainkan lagu fur elise itu, karena pada saat itu saya belum bisa baca not balok, pada akhirnya setelah beberapa minggu saya bisa memainkan lagu tersebut tapi hanya bagian awalnya saja, tidak sampai bagian modulasinya.

Pada masa SMA saya mulai bertemu dengan guru musik tetapi beliau bukan guru tetap di SMA saya, selama 2 tahun beliau mengajar di SMA, saya selalu diajak bermain musik, jenre apapun saya selalu diajak, sundaan, dangdutan, pop, jazz, saya selalu diajak, hingga masuk tv pun saya diajak oleh beliau, saya sebagai pianis atau pemain keyboard, dalam journey tersebut di SMA.

Lalu saya juga pernah mempunyai band jenre pop pada masa SMA, band itu berjalan baik, selalu tampil di acara -- acara, dan pernah mengikuti lomba, juga band kami pada saat itu sudah bisa menghasilkan uang dan ada fans yang belum banyak tentunya, kami merasa nyaman kepada satu sama lain, tidak pernah ada masalah, hanya saja kami ketika akhir masa SMA sudah mempunyai kesibukan masing -- masing, yang akhirnya membuat band kami ini bubar dengan damai.

Saya memainkan piano secara otodidak dari awal mengenal piano, sampai pada akhirnya saya berkesempatan masuk kuliah jurusan seni music, saya disana mengambil spesialisasi piano, disitulah awal saya mengenal apa itu not balok, bagaimana cara membacanya, dan bisa berkesempatan memainkan piano yang mahal, dan disinilah saya semakin senang dengan piano, saya merasa keren ketika saya memainkan piano sambil membaca partitur yang tentunya belum terlalu lancar sempurna, tetapi saya sedikitnya merasa bangga pada diri sendiri, tidak menyangka bisa menjalani hobi saya sampai ke tingkat perkuliahan.

Awal masuk perkuliahan saya menjalani semua mata kuliah dengan menyenangkan, tidak saya ambil pusing karena saya tahu, saya belum cukup mahir memainkan piano di dalam ruang lingkup formal, di kampus saya mencoba semua piano yang ada, dari yang terua sampai yang terbaru, saya coba memainkan semuanya, alhasil saya jadi tahu dan bisa membedakan mana piano yang sudah tua dan baru dan piano yang sudah rusak, semua merk piano ada disini, tapi favorit saya adalah piano Steinway & Sons.

Suara piano Steinway & Sons menurut saya sangatlah jernih, dan sangat mewah, saya selalu merasa seperti composer keren ketika saya memainkan piano Steinway & Sons, tekanan ketika kita menekan tuts piano ini menurut saya sangat menyenangkan, karena saya dirumah menggunakan piano digital, awal memainkan piano ini terasa sangat berat ketika kita menekan tutsnya, namun lama kelamaan saya sudah mulai terbiasa dengan tuts piano ini, dan juga walaupun tuts nya agak dirasa sedikit berat, namun sesuai dengan suara yang dihasilkan dari piano ini.

Ketika kampus mengadakan acara music, seperti orchestra, atau permainan alat music solo, saya selalum menyempatkan diri untuk menyaksikan pertunjukan music tersebut, karena saya belum pernah melihat pertunjukan orchestra secara langsung sebelumnya, di kampus inilah saya pertama kali menyaksikan music orchestra secara langsung, saya merasa senang karena bisa mendapatkan apa yang saya butuhkan di kampus ini.

Di beberapa kesempatan acara yang diadakan jurusan seni music, saya beberapa kali diajak berpartisipasi menjadi peserta aktif, atau peserta yang men demo kan piano untuk tamu yang diundang, saya selalu memainkan karya piano yang terbaik bagi tamu yang diundang oleh jurusan ke kampus ini, jugam menambah kepercayaan diri sendiri untuk bermain kepada tamu special yang di undang ke kampus ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline