Lihat ke Halaman Asli

Zidda Zakiyya

Undergraduate

Adaptasi Pedagang Sayur Keliling di Zaman Digital

Diperbarui: 26 Desember 2021   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Tren belanja sayur online berdampak pada pedagang sayur konvensional. Pedagang sayur keliling, Marsih mengeluhkan adanya tren tersebut. “Keuntungan saya sangat berkurang pada awal pandemi, untuk sekarang sudah lebih baik,” ujar Marsih saat sesi wawancara secara langsung di Bekasi, Selasa, (7/12).

Dilansir dari DetikFinance.com, Selasa, (14/4/20), tren belanja sayur online meningkat sejak muncul gerakan di rumah saja. Marsih menceritakan saat awal pandemi, jarang ada orang yang keluar rumah dan membeli sayur keliling. “Seiring dengan membaiknya keadaan imunitas masyarakat, kondisi perekonomian saya juga membaik,” ujar Marsih.

Hadirnya tren belanja sayur online, mendorong Marsih untuk berpikir lebih kreatif. Tak hanya berkeliling, ia juga mencatat daftar pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan. “Misalnya ada yang titip sayur nangka, dan bumbu ayam goreng, nah saya akan memberikan titipan tersebut sesuai waktu yang diminta,” jelas Marsih.

Marsih menggunakan sistem yang serupa dengan sistem pembelian sayur online, hanya saja tanpa aplikasi. Marsih mencatat secara manual pesanan pembeli saat menjajakan dagangannya. “Dengan adanya daftar pesanan, jumlah keuntungan saya akan lebih jelas di hari tersebut,” kata Marsih.

Pembeli sayur online, Ghina Rosalia Firdausi menilai bahwa membeli sayur secara online lebih efektif. “Kelebihan dari belanja sayur online pastinya lebih irit waktu, dan irit tenaga, karena tidak harus keluar rumah,” ungkap Ghina melalui Google meet, Senin, (6/12).

Ghina mengaku tidak mempermasalahkan harga jual sayur online. Ia menambahkan, harga tersebut sepadan dengan kualitas yang ditawarkan. “Mutu produk yang diberikan ke pelanggan selalu dalam keadaan baik. Contohnya, sayur-mayur yang dijual selalu dalam keadaan fresh,” jelas Ghina.

Ghina tidak menyayangkan lambatnya proses logistik dari belanja sayur online. Ghina memaparkan bahwa membeli sayur online via aplikasi melalui serangkaian tahapan. Pertama pesanan akan dikonfirmasi terlebih dahulu, lalu masuk ke tahapan pengemasan, dan berakhir pada tahap pengiriman sayur oleh kurir. “Biasanya jika memesan hari ini belum tentu dikirim di hari yang sama,” ucap Ghina.

Di tengah-tengah kondisi yang serba online, masih terdapat jual beli sayur konvensional. Salah satu pembeli sayur keliling, Aizah El Rohmah berpendapat bahwa belanja sayur online tidak dapat menggantikan peran belanja secara konvensional. “Belanja online memang lebih mudah, namun tidak dapat melihat secara langsung produk yang akan dibeli,” ucap Aizah, saat sesi wawancara secara langsung di Bekasi, Selasa, (7/12).

Belanja sayur keliling menurut Aizah lebih murah daripada membeli sayur online. Harga sayur keliling tidak jauh berbeda dengan harga sayur di pasar. Hal tersebut menjadi salah satu alasan Aizah membeli sayur keliling. “Saya membeli sayur keliling biasanya ketika stok di rumah habis dan ingin masak sayur saat itu juga, tanpa harus pergi ke pasar,” jelas Aizah.

Aizah menceritakan saat ia melihat langsung produk yang akan dibeli, ia dapat memilih kualitas produk tersebut. Selain itu, Aizah mengaku ada rasa kepuasan sendiri jika membeli sayur konvensional. “Pedagang sayur tidak selalu menjajakan sayur yang segar. Lazimnya, jika sudah petang, kesegaran dari sayur itu sendiri sudah berkurang,” rinci Aizah.

Aizah menilai belanja secara konvensional maupun online memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. “Ya semuanya ada sisi positif dan negatifnya,” tangkas Aizah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline