Lihat ke Halaman Asli

Hidup Damai ala Stoic

Diperbarui: 24 Mei 2022   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sewaktu menulis artikel ini, kerapkali saya mengalami depresi dan tekanan mental. Saya selalu memikirkan apa-apa yang telah diperbuat, apalagi perbuatan tersebut merugikan orang. 

Pernah suatu ketika seseorang yang dirugikan menyapa saya, dan malah mengajak jalan-jalan ke suatu tempat. Saya yang ambigu, mengiyakan untuk menemaninya.

Dalam mengurangi kadar kesedihan, memang dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ditambah lagi tekanan emosional akibat masalah-masalah yang silih berganti, memanjangkan proses penyembuhan.

Terlebih dimasa pandemi kemarin, kesehatan mental menjadi suatu tantangan. Kalangan muda lah menjadi sasaran. Seperti yang dikemukakan Unicef dan Gallup didalam surveinya, menyebutkan generasi muda di seluruh dunia rentan merasakan tertekan dan cemas dibandingkan generasi tua selama Covid-19.

Mungkin saja, karena kaum tua mengalami pengalaman dalam mengahadapi lika-liku kehidupan lebih dahulu, sehingga tidak mudah negatif thinking, berbeda dengan kaum muda yang sedang berproses.

Diatas saya paparkan pengalaman hidup. Disuatu kesempatan pernah merugikan orang, malah dibalas dengan hal positif. Setelah ditanyai dengan perasaan malu, mengapa tidak dendam kepada saya, dengan santainya menjawab; "Apa faedahnya saya mempunyai musuh?" Disitu saya tertegun, menambah rasa malu saya. Yang mulanya cemas akan sesuatu menimpa saya, kemudian mereda. Dan tentunya hal ini menjadi pelajaran berharga.

Berpikir berlebihan dan anxiety berakibatkan stress mahadahsyat. Saya merenung akan efek yang begitu luar biasa ini, sehingga ada kemauan untuk perlahan mengakhirinya. Meskipun tidak mudah. Seperti menaiki tangga untuk menuju ke tempat yang diinginkan, harus step by step, bersabar didalam prosesnya.

Hidup dalam suasana damai adalah dambaan setiap orang. Damai adalah sebuah harmoni dalam kehidupan alami antar manusia dimana tidak ada perseteruan ataupun konflik. Sedangkan kedamaian dalam batin ialah ketika tidak berpura-pura merasa dalam keadaan baik.

Lalu, bagaimana tips dari seorang Stoic agar hidup damai?

Sebelum mengarah ke tutorial, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu siapa itu Stoic, aliran apa yang dijadikan referensi untuk menjalani kehidupan dan lainnya.

"Stoic adalah seseorang yang mengubah ketakutan menjadi kehati-hatian, rasa sakit menjadi transformasi, kesalahan menjadi inisiasi dan keinginan menjadi usaha." – Nassim Taleb.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline