Lihat ke Halaman Asli

Zidan Faizi

Odd Worker

Transisi Agraria sebagai Pemicu Awal Moda Produksi Kapitalisme

Diperbarui: 29 Januari 2024   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/July 4 1976, Comissioned for the Farm Fest "Homage to Agriculture"

Transisi agraria merujuk pada perubahan dalam relasi produksi terkait dengan penguasaan tanah, pengerahan tenaga kerja, dan mekanisme pembentukan surplus di sektor pertanian. Proses ini menjadi titik pijak peralihan dari corak produksi pra-kapitalis ke corak produksi kapitalis. Hubungan produksi memegang peranan sentral dalam cara penyerapan tenaga kerja surplus, kaitannya dengan faktor-faktor produktif, dan pembentukan kelas dalam masyarakat.

Dalam masyarakat pra-kapitalis, eksploitasi nilai lebih terjadi di ruang non-ekonomi seperti politik, warisan, dan budaya. Sebagai contoh, di masyarakat feodal Eropa, nilai lebih dari kelas produsen digunakan oleh berbagai entitas seperti bangsawan, lembaga keagamaan, dan pedagang dalam bentuk sewa tenaga kerja, bunga dalam bentuk barang, sewa uang, dan keuntungan.

Namun, dalam masyarakat kapitalis, eksploitasi nilai lebih terjadi secara langsung di ruang ekonomi, terutama dalam produksi guna menciptakan nilai tambah. Proses akumulasi kapitalis, yang semula terjadi di ruang non-ekonomi, semakin terintegrasi ke dalam perekonomian, terutama di bidang produksi, untuk menciptakan nilai tambah yang signifikan.

mediatani.co/McCormickReatherLitho

Pada awal perkembangan kapitalisme, terjadi situasi unik. Proses akumulasi primitif terjadi di Inggris setelah pengesahan Commons Bill, yang mengakibatkan pemisahan ikatan antara kaum tani dan kaum bangsawan. Petani dipaksa keluar dari milik bersama demi kepemilikan pribadi (komersialisasi tanah), dan mereka yang kehilangan tanahnya menjadi buruh tani, menciptakan hubungan produksi kapitalis dalam bentuk kerja upahan.

Proses akumulasi tersebut, yang melibatkan komodifikasi tanah dan penguatan kepemilikan tanah pribadi, menjadi dasar pembentukan cara produksi kapitalis. Ini terjadi tidak hanya di Inggris tetapi juga di Amerika, Prusia, dan Asia Timur, di mana masing-masing mengenal cara khas konversi pertanian menuju kapitalisme.

Dalam perkembangan awal kapitalisme, tanah-tanah yang sebelumnya dikuasai dalam bentuk penguasaan tanah pra-kapitalis mengalami transformasi menjadi properti kapitalistik. Perubahan dalam tata kuasa atas tanah ini diharapkan dapat menghasilkan surplus atau nilai lebih yang dapat diperbesar lagi untuk mendukung pertumbuhan industri.

Di beberapa wilayah, kapitalisme berkembang melalui proses perubahan penguasaan tanah yang dimotori oleh kaum bangsawan atau kelompok elit pemegang kekuasaan politik/negara. Ini dapat terjadi melalui pemagaran tanah yang biasanya dapat diakses secara bebas atau proses komodifikasi tanah manorial/feodal. Beberapa ahli menyebutnya sebagai "perkembangan kapitalisme dari atas."

Akibat dari perubahan ini adalah tersingkirnya petani atau kelompok penghasil utama produk pertanian dari lahan pertanian kecil yang mereka kuasai. Surplus yang sebelumnya diserahkan secara langsung kepada penguasa tanah berubah menjadi pertukaran waktu kerja dalam bentuk upah, menciptakan nilai lebih yang lebih besar untuk mendukung proses industrialisasi.

berbagaihal.my.id/images

Proses ini, yang melibatkan komodifikasi tanah dan tenaga kerja, memungkinkan terjadinya "akumulasi yang diperlukan untuk industri." Di beberapa tempat, kapitalisme berkembang melalui penghancuran relatif menyeluruh terhadap "pre-capitalist landed property," sementara di tempat lain, perubahan ini terjadi lebih lambat. Di negara-negara feodal taklukan atau yang baru memerdekakan diri, Reforma Agraria/Land Reforms (RA/LR) menjadi strategi untuk membentuk dasar baru bagi pembangunan masyarakat.

RA/LR di beberapa wilayah dilakukan oleh kaum bangsawan atau kelompok elite pemegang kekuasaan politik, melibatkan pemagaran tanah atau komodifikasi tanah manorial/feodal. Hasilnya adalah penghilangan petani dari lahan mereka, mengubah pola pengambilan surplus pertanian, dan membentuk hubungan produksi kapitalis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline