Lihat ke Halaman Asli

Memiliki Stadion Sendiri Seperti Bhayangkara FC

Diperbarui: 7 Juni 2018   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stadion PTIK (foto: Kompas.tv)

Dalam mengarungi Liga 1, Bhayangkara FC sempat menjadi klub musafir yang sering berpindah-pindah stadion. Awalnya Bhayangkara FC menggunakan Stadion Pakansari lalu pindah ke Stadion Delta, Sidoarjo. Sekarang Bhayangkara FC 'telah' memiliki stadion sendiri.

Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) telah resmi menjadi kandang The Guardian julukan Bhayangkara FC. Stadion PTIK telah lolos dari verifikasi PT LIB dengan berbagai catatan. Meskipun Stadion PTIK hanya berkapasitas 5.000 orang yang jauh sekali dari kapasitas stadion di Indonesia pada umumnya.                                           

Karena PTIK dimiliki oleh Kepolisian Republik Indonesia maka Bhayangkara FC yang juga milik Kepolisian Republik Indonesia menjadi satu-satunya klub di Liga 1 yang memiliki stadion sendiri. Berbeda dengan klub-klub di Liga 1 dan semua klub lain di Indonesia yang tak memiliki stadion dan menyewa stadion milik pemerintah daerah.

Seperti halnya klub-klub besar di Eropa, setiap klub haruslah memiliki stadion sendiri. Karena memang stadion dapat menjadi investasi yang menjanjikan, pendapatan klub dapat bermula dari stadion itu sendiri. Pendapatan tiket, sponsorship, apalagi jika memiliki toko merchandise resmi klub sendiri yang masih berada satu lokasi di stadion.

Hal tersebut telah dipikirkan oleh Azrul Ananda selaku presiden Persebaya Surabaya yang memiliki rencana jangka panjang untuk memiliki stadion sendiri. Karena memang dibutuhkan dua stadion Gelora Bung Tomo untuk menampung Bonek yang sering over kapasitas. Kapasitas Gelora Bung Tomo adalah 60 ribu dan setiap laga bigmatch, tiket selalu habis dan banyak yang mencari.

Namun, bukan hanya masalah stadion yang menjadi kendala klub sebesar Persebaya Surabaya. Akses jalan menuju Gelora Bung Tomo juga sangatlah parah. Jalan menuju Gelora Bung Tomo hanya muat untuk dua mobil saja padahal dilewati oleh puluhan ribu Bonek. Parkiran pun juga tak memadai jika pertandingan Bigmatch, parkiran sering penuh hingga meluber ke jalan dan membuat macet jalan.

Stadion sendiri juga harus dimiliki oleh Persija Jakarta. Masak sih klub ibukota tak memiliki stadion sendiri? Padahal stadion sangatlah penting bagi sebuah klub. Sejak Jokowi menjadi gubernur dan telah ingin membangun stadion untuk Persija Jakarta sampai saat ini belum kesampaian. 

Sampai-sampai pada era Anies Baswedan, meskipun Sandiaga Uno pada saat kampanye telah berjanji membuatkan stadion untuk Persija Jakarta sekelas Old Trafford. Namun masih sampai saat ini belum kesampaian. Sehingga Persija Jakarta harus menjadi klub musafir yang sempat berkandang di Stadion Patriot Chandrabhaga, Stadion Patriot, dan Stadion Manahan Solo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline