Laga lanjutan Liga 1 2018 antara Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung Bantul pada 3 Juni 2018 dibatalkan. Alasannya adalah akibat suasana yang tidak kondusif, banyak konflik yang terjadi jauh sebelum pertandingan mulai. Kepolisian setempat terpaksa menarik izin pertandingan karena suasana yang tidak kondusif tersebut.
Semua berawal saat oknum suporter memaksa masuk stadion hingga akhirnya keributan antar dua kubu pendukung kedua tim pecah. pihak kepolisian dibantu TNI menembakkan gas air mata untuk menenangkan massa. PS Tira juga menjadi korban, kendaraan milik official timnya turut menjadi sasaran perusakan oleh oknum suporter.
Persija Jakarta saat ini berada di posisi 14 dengan 13 poin. Sedangkan Persebaya berada di urutan 12 dengan 14 poin. Pastinya laga ini merupakan laga yang paling penting bagi kedua belah pihak. Meskipun ada beberapa faktor yang menguntungkan, banyak pemain pilar yang tak bisa memperkuat timnya. Seperti Riko Simanjuntak, Rezaldi Hehanussa, Osvaldo Haay, dan Irfan Jaya yang harus memperkuat timnas yang saat ini melakoni laga uji coba kontra Thailand di Stadion Pakansari, Bogor.
Marko Simic, pemain yang kabarnya seharga 20T juga harus menepi karena sanksi. Sanksi tersebut akibat perilaku Simic dalam pertandingan Persija Jakarta vs Persipura Jayapura di Stadion Pakansari, Bogor pada 25 Mei 2018. Marko Simic dianggap menyikut Ian Louis Kabes. Akibatnya, Marko Simic dilarang tampil empat laga dan denda Rp 20 juta.
Banyak pihak juga dirugikan dalam hal ini, tentunya para penggemar yang jauh-jauh datang dari Jakarta maupun Surabaya harus rela menerimanya. Melakukan perjalanan saat bulan puasa memanglah tidak mudah. Tiket pun sudah ditangan, kabarnya akan dikembalikan sepenuhnya oleh pihak Persija Jakarta.
Fakta uniknya, ingatkah tragedi Argapani. Tragedi Aparat Tiga Juni tepat 6 tahun yang lalu, 3 Juni 2012. Laga lanjutan antara Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya harus terhenti sesaat sebelum pertandingan bakal berakhir. Belasan luka-luka dan satu meninggal yang bernama Purwo Adi Utomo, siswa SMK Negeri 5 Surabaya.
Keributan tiba-tiba pecah saat sebagian suporter memasuki lapangan untuk melepas spanduk dan mengambil aksesoris lainnya yang ada di pinggir lapangan. Suasana semakin kacau saat aparat kepolisian menyemprotkan gas air mata ke arah tribun penonton kelas ekonomi. Akibatnya membuat penonton panik dan berhamburan ke arah pintu keluar.
Stop kerusuhan antar suporter sepakbola!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H