Lihat ke Halaman Asli

Pemulihan Pariwisata Mangrove Berbasis Pengolahan Limbah Mangrove Menjadi Pewarna Batik

Diperbarui: 16 Agustus 2021   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Brebes, 15 Agustus 2021Tim PHP2D yang terdiri dari 13 Anggota dengan 4 diantaranya juga merupakan mahasiswa KKN 2021, berhasil melaksanakan sosialisasi program PHP2D kepada Perangkat Desa, Masyarakat, Pemuda, dan Organisasi Berbasis Lingkungan di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Acara dihadiri oleh kurang lebih 20 tamu undangan.

Pemulihan Pariwisata Mangrove Berbasis Pengolahan Limbah Mangrove Menjadi Pewarna Batik dan Paket Edutourisms diharapkan menjadi salah satu solusi pemanfaatan limbah untuk dijadikan Pewarna batik dan Batik Sebagai Peningkatan Ekonomi masyarakat selain dengan adanya pariwisata. 

Pewarna Batik Alami dan Batik Mangrove  dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah Mangrove yang biasanya dikumpulkan oleh pihak Pokdarwis. Sampah organik yang terkumpul ini perlu dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Untuk itulah tim PHP2D dari Universitas Muhadi Setiabudi memiliki ide untuk melaksanakan program Membatik Dengan Alam Nantinya hasil limbah Mangrove dijadikan batik dan pewarna batik alami yang bernilai tinggi. Selain memanfaatkan limbah Mangrove kami juga membuat beberapa paket edukasi dalam wisata guna menambah wawasan dan pengetahuan kita dengan berwisata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline