Lihat ke Halaman Asli

Zida Sinata Milati

Freelancer, Content Creator, Writer

Starter Kit Mahasiswa Baru Gizi, Bekal di Kelas Anti Ngang-Ngong

Diperbarui: 12 Agustus 2024   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ILUSTRASI Mahasiswa Gizi | HO / Tribun Medan

Sepertinya minggu-minggu ini adalah minggu sibuk bagi para mahasiswa baru. Betapa tidak, beberapa kampus sudah ada yang mulai ospek, sebelum kelas belajar-mengajar dimulai, tetapi beberapa kampus juga ada yang belum ospek dan masih akan berlangsung minggu depan.

Saya tidak akan membahas apa saja yang perlu dipersiapkan mahasiswa baru saat menghadapi ospek, menemukan hunian nyaman saat diperantauan dan segala persiapannya, karena saya kira sudah banyak bahasan artikel terkait hal tersebut.

Namun, saya akan lebih membahas mengenai persiapan saat di kelas yang baiknya tentu dilakukan oleh seorang mahasiswa baru, dengan spesifik prodi gizi di mana pun berada, baik di perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta, maupun Poltekkes. Semoga ada manfaatnya.

Pastikan Punya Buku Catatan

Kelas adalah salah satu tempat utama mahasiswa untuk menuntut ilmu, meskipun di luar sana juga banyak event yang tidak kalah berbobot, seperti seminar, pelatihan, dan kajian yang biasanya rutin diadakan oleh pengurus BEM atau HIMA.

Saat di kelas adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat berdiskusi dengan dosen pengajar maupun dengan teman mahasiswa lain mengenai materi yang kurang paham, ataupun pertanyaan lain yang masih berhubungan dengan materi ajar.

Tentu menjadi mahasiswa aktif adalah salah satu idaman para dosen. Aktif di sini bisa aktif bertanya, aktif memberikan umpan balik kepada dosen, juga menawarkan beberapa bantuan saat dosen kesulitan di dalam kelas. Biasanya dosen juga akan memberikan nilai tambah untuk mahasiswa aktif di kelasnya sebagai apresiasi.

Hal yang wajib dibawa saat di kelas adalah alat tulis dan buku catatan, karena biasanya ada tipe dosen yang tidak ingin mahasiswanya memainkan handphone di dalam kelas dan menyuruh untuk menyimpannya di dalam tas dengan mode silent. Selain itu, juga merupakan adab seorang pencari ilmu sebagai bentuk menghormati pemberi ilmu dengan mendengarkan penjelasan secara saksama.

Poin penting dalam mencatat adalah catatlah hal-hal penting yang tidak ada dalam materi PPT (Power Point). Tidak perlu mencatat semua tulisan yang ada dalam PPT karena akan memecah fokus, dan biasanya materi PPT akan dishare menyusul di grup kelas.

Bisa mencatat dengan menggunakan teknik mind map, yakni mencatat poin penting dari tiap sub topik dan kemudian dihubungkan dengan topik utama pada hari itu. Baru kemudian kita dapat menambahkan materi yang kurang lengkap dan perlu ditulis dalam catatan jika sudah mendapat file PPT dari dosen. 

Sama seperti ketika berada di bangku SMA, di mana kita sudah terbiasa mencatat materi di papan tulis dan apa yang disampaikan oleh para guru. Tetapi berbeda saat kuliah, dosen jarang menyuruh untuk mencatat apa yang telah dijelaskan di papan tulis, ataupun paparan materi selama pembelajaran berlangsung, oleh karena itu, memang harus punya inisiatif sendiri.

Kumpulkan dan Buat Folder Materi di Laptop atau Google Drive

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline