Lihat ke Halaman Asli

Zida Sinata Milati

Freelancer, Content Creator, Writer

Solusi Lebih Masuk Akal daripada Pinjol Buat Bayar UKT Mahal, Mahasiswa Harus Tahu!

Diperbarui: 3 Februari 2024   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Mahasiswa (Dok. educatorpages.com)

Saya juga pernah merasakan di posisi sebagai anak yang masih dibiayai uang pendidikan sarjananya atau yang biasa dikenal dengan UKT (uang kuliah tunggal) oleh orang tua, saya dulu mengenyam pendidikan sarjana di salah satu kampus PTN di Jawa Timur dengan UKT golongan 4, yakni sebesar 9.500.000 yang harus dibayarkan tiap enam bulan sekali.

Untungnya, saya masuk lewat jalur SBMPTN waktu itu, sekarang namanya SNBT, sehingga tidak dikenai uang pangkal atau uang gedung saat pertama kali daftar ulang. Sehingga orang tua hanya perlu memikirkan biaya hidup saya tiap bulannya dan besar UKT yang harus dibayarkan tiap enam bulan sekali.

Jujur waktu itu, saya cukup berat dan merasa kasihan kepada orang tua akan besarnya UKT yang saya terima, karena bagi keluarga saya UKT tersebut cukup besar, apalagi kakak saat itu juga sama-sama berkuliah di salah satu PTN di Jawa Barat dengan UKT sebesar 10.000.000 yang harus dibayarkan tiap enam bulan sekali.

Untungnya kedua orang tua saat itu, sama-sama memiliki penghasilan tetap, sehingga dapat mengcover biaya pendidikan kedua putrinya dan juga biaya hidup mereka sehari-hari di desa, meski sehari-hari mereka harus tirakat berlaukan tahu-tempe. Sad.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk dapat meringankan beban UKT yang diterima;

Saat daftar ulang, perhatikan pengisian penghasilan dan aset orang tua

Tips pertama ini mungkin cocok bagi calon mahasiswa. Setelah pengumuman diterima di suatu perguruan tinggi, biasanya calon mahasiswa akan diwajibkan untuk melakukan daftar ulang, melengkapi persyaratan sekaligus nantinya menentukan besarnya UKT yang akan dikenakan selama beberapa semester ke depan.

Saat daftar ulang, utamanya di sesi penentuan besarnya biaya UKT adalah hal krusial yang sebenarnya penting diperhatikan, karena akan mempengaruhi besarnya UKT yang diterima oleh mahasiswa.

Biasanya mahasiswa baru akan diminta untuk meng-uploud beberapa dokumen terkait perekonomian keluarga, seperti gaji orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, pengeluaran listrik, jumlah anak yang ditanggung, luas rumah dan tanah, banyaknya kendaraan bermotor yang dimiliki, rumah tampak depan dan samping, serta aset-aset yang dimiliki lainnya.

Hal ini digunakan kampus untuk menilai secara objektif, UKT berapa yang cocok untuk mahasiswa baru tersebut, entah penilaian seperti apa, tapi yang pasti, bukti-bukti tersebut wajib disubmit dan akan diproses oleh kampus untuk pengumuman lebih lanjut.

Dulu seingat saya, saya menuliskan semua aset-aset apa-apa saja yang orang tua miliki, gaji beserta tunjangannya, beserta bukti dukungnya, tanpa pihak kampus meminta berapa jumlah pengeluaran orang tua yang dikeluarkan tiap bulannya, tidak ada form tersendiri untuk pengeluaran kebutuhan pokok, pajak kendaraan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline