Lihat ke Halaman Asli

Zia Mukhlis

Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Bisnis Mahasiswa Indonesia di Mesir Amburadul?

Diperbarui: 12 April 2019   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Hai Masisir!
Hai para Masisir pembisnis!
Bisnis apa hari ini?!
Udah pada laku barang jualannya nih?

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa minat mahasiwa Indonesia di Mesir (Masisir) untuk berbisnis semakin kesini semakin ramai. Senada dengan isu pemerintah yang mencanangkan revolusi industri 4.0, jauh sebelum itu Masisir telah bergerak ke peningkatan ekonomi dengan bisnis mandiri. 

Sejak 4-3 tahun terkahir perbisnisan di Masisir mulai meledak, banyak diantara Masisir yang mulai jualan berbagai macam barang, mulai dari barang bekas, barang-barang baru, makanan, pakaian, asesoris, bagasi pesawat dan bahkan jasa. 

Berawal dari grup Facebook yang khusus digunakan untuk promosi barang jualan, berbagai jenis barang bisa ditemukan disana sekaligus harga dan nomor Hp yang bisa dihubungi. Sayangnya kita tak tahu kapan barang-barang yang kita minati akan muncul di halaman grup jualan tersebut. 

Sering kali saat kita menemukan barang yang kita cari ternyata sudah habis terjual karena telat menemukannya atau beritanya sudah tenggelam jauh. Sering juga saat ingin mencari barang yang kita minati sangat payah, kadang harus men-skrol hingga ke bawah sekali sampai ke postingan berbulan-buluan sebelumnya. Apakah seperti ini efektif?

Sebelumnya kita cerita dulu tentang bagaimana perkembangan bisnis di Masisir. Saat ini jumlah Masisir ada sekitar 7000-an. Kedepannya akan terus bertambah dan penurunan angkanya tidak akan terlalu signifikan melihat volume yang datang dan pulang tidak seimbang. Bisa jadi 3 atau 4 tahun kedepan jumlah Masisir akan mencapai angka 10.000 orang. Jumlah ini belum termasuk tenaga kerja yang beradi di Mesir. 

Sebab lahan bisnis di Mesir pasarnya bukan hanya ruang lingkup mahasiswa tapi juga tenaga kerja, bisa jadi ada 13.000 orang Indonesia yang ada di Mesir beberapa tahun kedepan.

Indonesia dan Mesir sama-sama kita tahu ada banyak perbedaan. Mulai dari kebiasaan masyarakat, kebutuhan sehari-hari seperti pakaian dan makanan amatlah berbeda. Style berpakaiaan kita berbeda jauh dengan masyarakat Mesir. 

Mahasiswa Indonesia yang kebanyakan tamatan pesantren, dipastikan lebih banyak menggunakan celana dasar dan menggunakan sendal kemana-mana, disamping ada yang menggunakan levis dan sepatu. Namun masyarakat Mesir khususnya mahasiswanya memang hampir seluruhnya menggunakan levis dan sepatu kemana-mana. 

Lalu makanan, perbedaan cita rasa dan selera juga sangat mencolok antara Indonesia dan Mesir. Mesir kebanyakan makanannya memiliki rasa yang asam, tidak banyak campuran dan alami. Sedangkan kita Indonesia makanannya banyak yang manis-manis, banyak campuran dan adonan, dan olahan. Perbedaan ini tampak dari banyaknya menu makanan kita orang Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline