Lihat ke Halaman Asli

zian fransisca

Mahasiwa Universitas Airlangga

Resensi "Corat-coret di Toilet" - Eka Kurniawan

Diperbarui: 25 September 2023   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul Buku   : Corat-coret di Toilet

penulis          : Eka Kurniawan

penerbit        : PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta

Cetakan        :  April 2014

Tebal             : 125 Halaman

ISBN              : 978-602-03-2893-5

     'Corat-coret di Toilet' karya Eka Kurniawan adalah buku yang berisi kumpulan cerita pendek yang menggugah pikiran dan menawan secara visual,Buku ini menceritakan berbagai kejadian dalam kehidupan mulai dari kisah sejarah, politik atau pemerintahan, sosial, sampai percintaan yang dihubungkan dengan dinding toilet. Buku ini memiliki penceritaannya yang sangat kreatif dan penuh imajinasi yang dapat menghibur para pembaca. cerita pendek yang ada dalam buku ini masing-masing memiliki pesan moran dan sindiran halus, penulis berhasil mengemas cerita-cerita tersebut dengan bahasa yang lugas dan mudah di pahami sehingga pembaca dapat menikmati setiap cerita dengan baik. buku ini sanggat cocok untuk dibaca siapa saja yang ingin menikmati cerita pendek yang menarik dan penuh pesan moral.

     Selain itu, Buku ini juga memiliki desain sampul yang menarik dan unik. terdapat sebuah gambar dimana seorang badut yang berbicara dan botol yang terjatuh mengeluarkan sebuah cairan di atas judul buku, perpaduan warna yang ada yang ada pada badut membuat buku ini terlihat unik dan sederhana.

     Salah satu cerita yang menarik dalam buku ini adalah 'coret-coret di dinding toilet' dimana cerpen ini menggambarkan betapa dinding toilet lebih baik dipilih mengadukan kekesalan dari pada ke anggota dewan, yang juga tak mau mendengarkan keluhan masyarakat. Cerpen ini berlatarkan toilet dengan beragam karakter, semacam ruang inspirasi bagi siapapun. Keragaman karakter tokoh menunjukkan bahwa semua orang punya unek unek yang harus disalurkan.Ketidakpercayaan tokoh tokoh dalam cerpen ini, menunjukan bahwa betapa rendahnya harga diri dewan karena mereka lebih memilih toilet dari pada dewan yang terhormat. Ini adalah sudut pandang penulis yang luar biasa dalam memprotes keadaan anggota dewan yang kehilangan kepercayaan dari rakyat. Cerpen ini mampu menampung seluruh aspirasi, dan pilihan mereka untuk mencoret dinding toilet adalah pilihan rasional dibandingkan dengan mengeluh pada DPR dan pemerintah. Cerpen ini sangat luar biasa karena memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap dunia sekitar seperti toilet. Penulis mampu melahirkan ruang kesadaran dan kritik yang tajam atas dewan dan pemerintah. Karakter tokoh yang berbeda menggambarkan betapa rumitnya kehidupan dan banyaknya sudut pandang yang dihadirkan dan butuh penyaluran, dan mereka semua memilih toilet dari pada mengeluh ke DPR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline