Gresik -- Selasa (20/07/2021) Dalam upaya bagaimana mengenal dan mengembangkan bakat dan minat dalam diri anak-anak di Desa Racikulon, peran aktif orang tua serta lembaga formal menjadi garis terdepan dari faktor pendukung perkembangan bakat dan minat tersebut. Tidak lupa juga faktor lingkungan ikut berpartisipasi membentuk bakat dan minat dalam diri anak. Dari sini apakah ada yang mengetahui bahwa bakat dan minat adalah dua hal yang berbeda ?
Ngalim Purwanto dalam buku Psikologi Pendidikan mengunkapkan bahwa bakat memiliki makna kecakapan pembawaan, dimana hal tersebut berhubungan dengan kesanggupan dan potensi tertentu yang dimiliki oleh setiap individu. Sedangkan definisi minat menurut Hilgar dan Slameto (1988) merupakan sebuah proses yang statis untuk memperhatikan dan memfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan puas dan senang.
Singkatnya bahwa bakat dan minat saling berpengaruh terhadap masing-masing elemen. Bakat yang tidak disertai dengan adanya minat akan berdampak buruk pada setiap anak ataupun setiap individu, begitu juga sebaliknya. Bakat dan minat dapat menjadi modal dasar untuk menentukan karir sang anak. Namun yang perlu diketahui lagi tentang bakat dan minat adalah kedua hal tersebut memerlukan proses pengembangan melalui belajar.
Maka dari sini penting bagi orang tua untuk mengenal bakat dan minat setiap anak. Utamanya bagi anak-anak di desa Racikulon yang mayoritas kedua orang tuanya memilih untuk bekerja. Melihat fakta tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pulang Kampung Universitas Negeri Malang berkolaborasi dengan dua sekolah yang ada di Desa racikulon untuk lebih dekat dan mengenal bakan dan minat anak melalui program festival seni.
Program festival seni dirancang untuk mengetahui bakat dan minat anak dalam bidang mewarnai. Melalui persetujuan dari kepala desa, dan dibantu oleh dua lembaga formal yakni MI Kanjeng Sepuh 2 dan SDN racikulon kami dapat menyelenggarakan kegiatan tersebut di serambi masjid Mambaul Muttaqin Racikulon.
Peserta akan diperkenalkan pada tema yang sesuai dengan keaadaan saat ini yakni "Yuk Perangi COVID-19" dan sedikit memberi pengetahuan bagaimana menghindari virus COVID-19. Setelah itu proses menggambar dimulai. Setiap anak yang datang membawa perlengkapan mewarnai sendiri.
Proses mewarnai berlangsung sesuai dengan ekspetasi dari kami, anak-anak yang antusias dan mau belajar membuat kami merasakan perasaan lega. Setelah proses mewarnai tersebut selesai kami memberikan bebebrapa hadiah pada yang berhasil memenangkan lomba mewarnai. Setidaknya dari sini orang tua akan mengetahui tentang bakat dan minat dalam hal mewarnai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H