Tepat pukul 02.47...
Seperti malam-malam sebelumnya saya terus terjaga memikirkan banyak hal,salah satunya yaitu bagaimana cara saya agar mampu hidup mandiri tanpa harus membebani orang tua.
Lagi dan lagi orang tua. Orang yang menjadi penyemangat,motifator terhebat dan mungkin guru terbaik yang saya temui.Banyak kisah hidup dan berbagai macam rintangan kehidupan yang telah saya lewati. Mungkin saya salah satu gadis yang di bilang sangat beruntung dan masih selalu di selamatkan kehidupan sama Allah.
Saya bukanlah anak yang terlahir dari kedua orang tua yang berkecukupan,saya gadis biasa yang tiap hari selalu punya cita-cita tinggi dan banyak hanya untuk membahgiakan orang tua dan ke dua adik.Abah,sosok laki-laki yang selalu saya kenal di dalam hidup yang selalu melakukan semua pekerjaan untuk keluarganya tanpa harus memikirkan dirinya sendiri.
Entah itu hujan,panas atau apapun itu. Beliau satu-satunya lelaki yang di kirim Allah untuk menjaga ibu,saya dan adik-adik. Katanya saya harus terus sekolah tidak usah memikirkan beliau yang selalu mencari nafkah"doa kan abah yah kak,semoga abah di beri kesehatan,panjang umur,di murahkan rezkinya" kalimat ini yang selalu saya dengar ketika Abah menelfon. Semangat,rajin dan yang pasti tidak lah lepas untuk salalu berdoa dan meminta tolong kepada-NYA.
Semangatnya lah yang mmebuat saya harus menjadi wanita yang kuat,sekuat ibu yang selalu sabar menghadapi cobaan kehidupan ini. Siapapun kita,dari mana asal kita,sebarapa kaya orang tua kita. kita tetaplah kita,berjuang membahgiakan kedua orang tua. Turuti saja apa yang di minta kedua orang tua kita. karna saya pernah merasaakan bagaimna sakitnya jika kita di minta melakukan niat baik tetapi kita tidak bisa menuruti itu. dan pada saat itu Allah telah meanggil nya untuk pergi dan pulang.
Semangat....
untuk kita yang punya niat baik untuk membahagiakan orang tua.Semoga doa kita di kabulkan oleh_NYA.