Lihat ke Halaman Asli

Zia Fauzia

Dahulukan Kebutuhan Dibandingkan Keinginan

SKK Migas Pamalu dan Pertamina EP Papua Field Gelar Vaksin Tahap 2

Diperbarui: 11 Agustus 2021   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Farly ketika divaksinasi tahap dua./dokpri

KOTA SORONG-Guna menekan penyebaran virus Corona, Pertamina Hulu Migas meningkatkan protokol kesehatan dengan melakukan pekan vaksinasi massal di Gedung Aula Oxygen Plan Pertamina Sorong, Sabtu (7/8).

Manager Pertamina EP Papua Field Abdul Rachman Para Buana, mengatakan vaksinasi massal merupakan sinergitas industri sektor migas di koordinir oleh SKK Migas, ada Pertamina EP Papua Field, Petrogas, dan mitra yang di support dari Dinas Kesehatan Kota Sorong dan tim medis dibantu RS Pertamina totalnya 30 tim medis yang dilibatkan.

"Vaksinasi dilakukan 2 hari total 700 dosis. Hari pertama ini 300 dosis dan hari kedua 400 dosis. Vaksin yang digunakan adalah vaksin Astrazeneca. Kegiatan ini merupakan vaksin kedua dari program pertama. Yang menerima lebih difokuskan kepada sektor migas yaitu karyawan dan mitra," katanya, Sabtu (7/8).

"Next kedepan kita fokus masih vaksin gotong royong Pertamina Group akan dilakukan pada karyawan, keluarga dan mitra dilibatkan," sambungnya.

Manager Pertamina EP Papua Field Abdul Rachman Para Buana/dokpri

Ia mengatakan vaksinasi massal dilakukan untuk mendukung program pemerintah pusat dalam menangani dan menekan penyebaran Covid-19. Di mana target pemerintah pusat untuk seluruh masyarakat Indonesia yaitu 70%.

"Kita mendukung program pemerintah untuk mencanangkan bahwa sekitar 70% masyarakat Indonesia perlu divaksin. Untuk persentase Pertamina EP, 85%, Petrogas sudah mencapai hampir 95% sedangkan untuk mitra masih 40%. Makanya kedepan kita kedepan ada vaksin gotong royong untuk mengejar itu. Kita mendukung program pemerintah supaya pandemi Covid-19 ini bisa kita akhiri," jelasnya.

Sementara itu, Salah satu karyawan Pertamina EP, Riki Ayemi mengatakan yang mendorongnya untuk melakukan vaksinasi karena ia merupakan pelayanan publik.

"Yang mendorong saya melakukan vaksin karena saya sebagai pekerja di hulu migas ini. Khususnya di Pertamina EP bahwa kami dianjurkan karena ini menyangkut pelayanan publik. Vaksin ini mempengaruhi kita juga supaya komunikasi kita lancar dalam bekerja. Vaksin ini merupakan vaksin kedua dan biasa saja dari vaksin pertama," ungkapnya.

Berbeda dengan Karyawan Petrogas, Farly mengaku pada vaksin dosis pertama, selama seminggu ia merasa demam. Namun, tidak membuatnya trauma untuk melakukan vaksin dosis kedua.

"Setelah di vaksin saya merasa aman-aman saja. Tapi waktu vaksin pertama itu malamnya saya rasa dingin, baru jalan setengah mati, kayak loyo sekali. Baru malam tidur itu menggigil sampai macam demam. Itu selama seminggu itu. Dikasih obat juga dari dokter," pungkasnya.(Fauzia)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline