siapa yang tidak mengenal film yang satu ini? film ini yang menjadi trending topik pada event lebaran kita di tahun ini.
berawal dari kegiatan KKN maha siswa. yang mereka awalnya berjalan dengan lancar. Namun, lama-kelamaan sejumlah kejadian mistis pun muncul.
Dimulai oleh Nur yang merasa ketakutan akan hal mistis, ditambah lagi Widya kesurupan menari. Teror selanjutnya kemudian di rasakan anggota kelompok yang lain, misalnya Bima melakukan hal aneh. Dia pergi diam-diam meninggalkan penginapan dan Ayu tidak bisa berhenti menari.
Di suatu waktu, Nur kesurupan roh seorang nenek yang mengatakan bahwa salah satu dari mereka ada yang melanggar aturan desa tersebut. Serentetan pengalaman horor tersebut menghantui mereka hingga program KKN itu berakhir tragis.
begitu banyak film film horor seperti ini, jujur saja saya juga suka nonton film film seperti ini, bahkan sampai pada film horor tahun 80an yang di perankan suzana, kiki fatmala, dia permata sari dan lain lain, bahkan ke film manca negara seperti the mumi, the jail, zomby, fampir, drakuka, dan lain lain.
Kita mungkin terlalu senang dengan film film cerita fantasi horor seperti ini, sehingga tanpa sadar sudut pandang kita mulai terbentuk sesuai dengan sudut pandang film film horor seperti ini salah satunya.
menonton film itu boleh saja kita lakukan tapi jangan sampai film itu menjadi pembentuk dari sudut pandang kita, sehingga kita menganggap hantu itu ada, sehingga kita menjadi merasa takut di kegelapan jika sendirian, tidak berani ke wc di tengah malam, tidak mau lewat kuburan jika malam, itu semua adalah hasil dari bentukan sudut padang kita terhadap suatu keadaan yang sebenarnya biasa saja tetapi terasa horor bagi kita.
cobalah kita tanyakan kepada orang orang yang takut kewat kuburan waktu malam hari sebenarnya dia itu takut pada apa?, coba kita tanya pada mereka yang takut ke kamar kecil (wc) pada malam hari sebenarnya dia itu takut pada apa? pasti jawabanya adalah takut pada hantu. dan coba tanya lagi: apa yang akan kau lakukan jika kau melihat hantu?
pasti jawabanya adalah lari, coba tanya lagi: jika sudah laripun kau masi dapat di kejar dan sekarang dia sedang di depanmu dan sedang mencekikmu apa yang akan kau lakukan, jawabanya pasti aku akan menjerit dan berusaha melarikan diri lagi. dan begitu juga mungkin tindakan yang mungkin kita akan kau lakukan jika kita mengalaminya. coba sekarang tanyakan pada diri kita hati kita sendiri dengan jujur kepada diri kita sendiri: apa yang akan jika mengalami itu?
coba dengarkan rasakan tindakan apa yang akan muncul dari pikiran kita, apalah kita juga akan menjerit sambil mengucapkan nama setanya seperti pocong, kuntilanak, dan sejenisnya? kemungkinan besar jawaban yang muncul dari pikiran kita adalah menjerit dan lari lagi. itu semua adalah mainset kita yang terbentuk karna tidak seimbangnya antara ilmu dan aktifitas nonton kita. sehingga kita tidak berfikir untuk melawan?,