Lihat ke Halaman Asli

Bus Transjakarta, Jangan Layu Sebelum Berkembang

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14298585661003840755

Transportasi umum adalah hajat orang banyak, itulah yang harus kita sadari dan memang itulahkenyataannya.beberapa hari belakangan ditengah hingar bingar Konferensi Asia Afrika ada satu hal yang menarik yaitu ditutupnya beberapa jalan protokol Sudirman dan Thamrin selama beberapa hari di jam-jam tertentu dan yang mencuat adalah adanya “korban” disebabkan oleh penutupan jalan tersebut yang tidak lain adalah para karyawan yang diperkantoran disekitar Sudirman mereka terpaksa berjalan kaki ketika pergi dan pulang, menjadi suatu yang besar ketika angkutan umum yang mereka andalkan tidak dapat mereka jangkau, dan mereka mau tidak mau harus mencari cara agar dapat menjangkaunya sehingga terbersit bahwa angkutan umum yang selama ini mereka andalkan adalah sesuatu yang menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan bagi orang banyak.

Lalu bagaimanakah kondisi transportasi umum di ibukota Jakarta kini, sayang sekali transportasi umum kita bahkan di ibukota Jakarta masih tergolong buruk, dari segi kenyamanan dan keamanan masih jauh panggang dari api banyak bus-bus yang tidak layak pakai yang masih banyak beroperasi, banyaknya lautan manusia membuat banyak orang terpaksa mengantri berjam-jam berdesak-desakkan ditambah dengan banyaknya penggunaan kendaraan pribadi yang memadatkan jalan membuat kemacetan setiap hari yang terus bertambah, kereta pun walau dari segi fisik telah banyak  perubahan baik distasiun dan armada, akan tetapi masih tidak dapat memberikan kenyamanan yang baik kendala terbesar dalam kereta adalah kerap terjadinya gangguan yang memaksa jadwal kereta diundur atau berhenti.

Dan satu dekade lalu kita diberikan sebuah harapan perbaikan transportasi umum yang merupakan hajat hidup orang banyak dengan diluncurkannya bus transjakarta dengan sistem jalur terpisah busway agar terhindar dari kemacetan, hal tersebut disambut dengan baik dan memang walau belum optimal keberadaaan busway memberikan secercah asa bagi transportasi yang lebih baik, dikarenakan transjakarta yang dikelola oleh PT Transjakarta yang merupakan BUMD menjadikan transportasi tidak lagi dikelola oleh orang perorang yang terkadang atau bahkan seringkali mengabaikan keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang dan hanya berfokus untuk mengeruk keuntungan untuk mendapatkan lebih dari setoran yang harus diberikan.

Tidakkah bila transportasi umum adalah sebuah hajat hidup orang banyak, dan sektor yang merupakan kebutuhan yang krusial untuk kehidupan perkotaan, haruslah dikendalikan oleh pemerintah tidak dapat diberikan kepada swasta apalagi yang terdapat dilapangan adalah sebuah praktik yang tidak manusiawi. Keamanan, kenyamanan dan hak penumpang dikesampingkan bahkan diinjak-injak tanpa malu selama ini sudah seharusnya pemerintah mengambil alih pengelolaan transportasi umum untuk dapat dikelola dengan profesional menyediakan layanan tranportasi umum yang manusiawi, dan hal itu nampaknya ada harapan dengan dimulainya era bus transjakarta yang diharapkan dapat secara perlahan-lahan dapat mengambil alih pengelolaan transportasi umum di ibukota.

Akan tetapi setelah lewat satu dekade PT  transjakarta lambat laun kehilangan sinarnya, jangankan angan untuk mengelola seluruh transportasi umum dijakarta dengan profesional dan manusiawi. Kini bus transjakarta yang dikelola pun tidak dapat dipelihara dengan baik hingga kinerja mereka terus menurun, waktu tunggu yang kian tidak  jelas, armada bus yang makin rusak tidak karuan, semakin mengularnya antrian disaat rush hour, pendingin bus yang mati dan kondisi halte juga tidak terawat.

Jangan sampai transjakarta berakhir bagai kopaja lama yang makin lama tidak terurus dan akhirnya tidak dapat mewujudkan transportasi umum yang manusiawi bagi rakyat ibukota yang membutuhkannya, perlu dibenahi kembali perawatan bus dan halte transjakarta, dan peningkatan pelayanan secara bertahap dengan makin banyaknya penumpang yang menggunakan jasa transjakarta, tunjukkan kembali semangat untuk memberikan pelayanan transportasi umum yang manusiawi untuk wajah ibukota yang lebih baik. Jadikan transportasi umum andalan untuk mobilitas para warga ibukota untuk dapat mengurangi penggunaan kendaraan umum. “Kota yang maju adalah yang warganya lebih memilih transportasi umumdari kendaraan pribadi”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline