Pemateri pertama yaitu, Ibu Widya dari Ditlantas polda DIY. Beliau menjelaskan bahwasanya Ditlantas polda DIY melakukan kordinasi dengan polisi lalu lintas terkait hal ini, agar secepatnya terselesaikan dengan melakukan sosialisasi kepada mahasiswa serta masyarakat agar pentingnya menjaga keselamatan dan menumbuhkan kepedulian dalam berkendara. Selain itu Ditlantas polda DIY juga menjelaskan bahayanya mengonsumsi Narkoba dalam bentuk kapsul. Hal tersebut Ditlantas polda DIY pun mengajak mahasiswa serta masyarakat agar jam 22:00 sudah berada di rumah.
Selanjutnya pemateri kedua yaitu dari Mas Rangga beliau adalah Riding Influencer, ia menjelaskan bahwa dalam berkendara dan menjaga keselamatan diri kita dengan memperhatikan dan mempersiapkan apa saja yang perlu di pakai saat berkendara. Menjadi seorang petouring ia selalu mengutamakan safety reading dan juga atitude dalam berkendara tersebut. Selain merawat diri dalam berkendara kendaraan juga harus kita rawat. Ia juga menjelaskan sebagai pengendara harus peka akan sesuatu yang sekiranya menimbulkan suatu kejadian yang tak tertentu dengan melihat lingkungan sekitar saat berkendara. Bahkan dalam berkendara jauh ia menjelaskan pentingnya adab ketika berkunjung kesuatu daerah harus memposisikan diri kita dan berperilaku sopan ketika di tempat tersebut.
Pemateri ketiga atau yang terakhir yaitu dari Astra motor Yogyakarta bernama M. Ali Iqbal, beliau menjelaskan menjelaskan dalam berkendara tidak hanya merawat diri akan tetapi kita juga harus merawat kendaraan kita agar terawat dan tetap aman ketika melakukan perjalanan. Disini beliau menjelaskan edukasi tentang safety riding selama berkendara,ia menerangkan teknik dengan menganalisis prediksi kendaraan saat di jalan. Ia mengatakan bahwa kebanyakan kecelakaan sering terjadi pada kendaraan roda dua dikarenakan bentuknya yang tidak terlalu besar sehingga minimnya tabrakan ataupun faktor lainnya. Bahkan dari data analisis menjelaskan kebanyakan kendaraan roda dua banyak melakukan kecerobohan yang dimana hal tersebut menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Materi workshop Antariksa tersebut sama dengan Teori Perilaku Risiko (Risk Behavior Theory) bahwa seseorang mungkin terlibat dalam perilaku berisiko saat mengemudi karena adanya interaksi antara faktor individu, situasional, dan lingkungan. Secara individu, faktor-faktor seperti kepribadian, sikap, dan persepsi terhadap risiko dapat memengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengambil risiko. Individu yang cenderung impulsif atau memiliki tingkat keberanian yang tinggi mungkin lebih cenderung mengemudi dengan cepat atau ceroboh. Faktor situasional seperti tekanan dari teman sebaya, stres, atau penggunaan alkohol dan narkoba juga berkontribusi pada perilaku berisiko ini. Selain itu, lingkungan seperti kondisi jalan, cuaca, dan kepadatan lalu lintas dapat memperburuk atau meminimalkan perilaku berisiko tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H