Lihat ke Halaman Asli

Zahratul Iftikar

Dokter gigi, ibu 2 anak, pegiat sustainable living, guru tahsin Al-Quran

Kebun Binatang dan Desain Luar Biasa Bahtera Nabi Nuh

Diperbarui: 13 Juni 2023   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

arkencounter.com

Hari libur kemarin, kami sekeluarga pergi kebun binatang Gembira Loka. Selain untuk liburan, juga sebagai sarana supaya anak-anak semakin mengagumi Allah melalui hewan-hewan yang amat beragam jumlahnya.

Ada satu hal yang menggelitik benak saya ketika mengamati hewan-hewan di sana satu per satu.  Saya baru menyadari kalau kebun binatang merupakan rumah dari banyak jenis hewan termasuk predator dan mangsanya. Maka, sebetulnya bisa saja hewan-hewan di sana saling memakan satu sama lainnya. 

Tapi yang terjadi tidak begitu. Hewan-hewan di kebun binatang tampak hidup damai di kandangnya masing-masing. Hal ini tentu tidak lepas dari kejelian dan keahlian pengurus kebun binatang. Mereka perlu memahami karakteristik masing hewan-hewan, memenuhi berbagai kebutuhan para hewan ini, mengatur kandang sedemikian rupa, sampai mengedukasi pengunjung terkait aturan interaksi dengan setiap hewan di sana. Kesemua itu tentunya memerlukan banyak sumber daya tidak hanya finansial tapi juga sumber daya manusia yang mumpuni.

Layaknya Bahtera Nabi Nuh

Ingatan saya kemudian melayang ke kisah Nabi Nuh. Dikisahkan, Nabi Nuh diperintahkan Allah untuk membuat bahtera demi menyelamatkan kaumnya yang beriman. Dalam surat Al-Mu'minuum, dijelaskan kalau dalam pembuatan bahtera ini dibimbing oleh wahyu dari Allah langsung.

Lalu Kami wahyukan kepadanya, "Buatlah kapal di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam (kapal) itu sepasang-sepasang dari setiap jenis, juga keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka. Dan janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (QS Al-Mu'minun : 27)

Bahkan menurut Ibnu Katsir, wahyu membimbing Nabi Nuh sampai pada bagaimana desainnya, apa bahannya, dan bagaimana cara membuatnya. Sedetail itu! 

Bahtera ini kemudian digunakan untuk mengangkut berbagai binatang. Tidak semua binatang diangkut ke kapal karena pasti tidak akan muat. Yang kemudian diangkut adalah sepasang dari seluruh hewan yang ada. Jadi semisal ada 10 singa, yang diangkur hanyalah 1 ekor singa jantan dan 1 ekor singa betina. 

Kenapa? 

Tentu ada tujuan besar balik perintah Allah ini. Konon banjir yang melanda umat Nabi Nuh adalah banir terbesar yang pernah dialami umat manusia. Sebagian besar hewan dan manusia akan tersapu banjir tersebut. Supaya keberlangsungan kehidupan tetap terjaga, hewan-hewan juga turut diselamatkan. Maka penyelamatah hewan tersebut harus bisa memastikan mereka akan dapat bereproduksi dan lestari kembali.

Desain kapal pun, seperti kebun binatang, harus dipikirkan sedemikain rupa sehingga hewan-hewan ini tidak saling memakan di dalam kapal. Terlebih mereka berlayar dalam waktu lama, yakni 150 hari. Kalau saja seluruh binatang ini disatukan dalam satu lantai, tentu tidak mungkin tidak mereka akan punah duluan sebelum kapal berhenti berlayar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline