Lihat ke Halaman Asli

Review Buku Perikardia Karya dr. Gia Pratama

Diperbarui: 2 Juli 2024   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Cover Buku Perikardia  / dokpri

Perikardia-oleh dr. Gia Pratama
Perjalanan Indah untuk Dikenang, Ribet untuk Diulang

Buku dengan cover dokter ini serasa memanggilku untuk terjun ke dalam cerita nyata yang mampu membuka mata.

Ini adalah perjalanan masa koas dr. Gia Pratama, saat-saat pertama ia mempraktikan segala ilmu yang telah dipelajarinya selama 4 tahun. Hal yang tidak pernah Gia bayangkan sejak kecil karena menjadi dokter adalah pilihan orang tuanya, pilihan yang awalnya dipaksakan ini justru membuat Gia sekarang bersyukur. Apa saja yang telah dilalui Gia dalam masa koas nya?

Dr. Gia menceritakan buku ini dengan gaya penceritaan yang lucu dengan jalan cerita yang terus maju menemani kilas balik Gia dalam menjalani koas, dari minggu pertama sampai minggu terakhir di RSUD dr. Slamet di Garut. Dimana saat itu dr. Gia melewati masa-masa yang paling sedih yaitu ketika ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mencegah penderitaan, kesakitan, dan kematian seseorang karena ia buka dewa, sampai masa senang ketika dibalas perbuatannya walaupun hanya dengan senyuman.

Buku ini menceritakan kehidupan, sehingga semua perasaan yang alami itu muncul, mulai dari senang, sedih, takut, semangat, patah hati serta berbunganya hati, itulah perasan yang muncul dan saya senangi ketika membaca buku ini. Walaupun terkadang saya sendiri tidak dapat terlalu jelas membayangi dr. Gia yang sedang berusaha sebaik mungkin membantu pasien, walaupun untuk saya sudah ada penjelasan mengenai alat apa itu, obat apa itu, penyakit apa itu, tapi tentu bagi orang awam tetap sulit dimengerti dan saya paham jika dijelaskan lebih lanjut saya akan pusing sendiri, hahahaha. Lalu sebenarnya selain dr. Gia yang keren, semua tokoh dalam buku Perikardia sungguh keren, mereka memiliki semangat tersendiri untuk terus belajar dan memotivasi saya.

"Sayangi dirimu,
sayangi dirimu,
sayangi dirimu,"
Itulah salah satu pelajaran yang dapat saya ambil dan harus saya terapkan dari buku ini, karena "usia itu di tangan Allah, tapi selain kita berdoa panjang umur setiap kita berulang tahun, kita juga harus menunjukkan usaha agar pantas diberikan umur yang panjang."

Buku ini tidak hanya cocok bagi kamu yang ingin menjadi dokter, tapi juga cocok bagi banyak kalangan pembaca agar lebih sadar untuk menyayangi tubuhnya.

Rating...8,5/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline