Lihat ke Halaman Asli

Zainal Hartoyo

(zhartoyo@gmail.com)

Strategi Jitu Menghadapi Asesmen Lapangan Pengurusan Izin Perguruan Tinggi Baru

Diperbarui: 12 Januari 2020   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Setelah semua dokumen persyaratan untuk pendiran perguruan tinggi diupload pada silemkerma, maka akan ada proses penilaian dokumen oleh Kemristekdikti (sekarang Kemdikbud). Jika, berdasarkan hasil penilaian dokumen perguruan tinggi tersebut sudah layak, maka akan ada surat pemberitahuan dari Kemdikbud akan dilakukannya asesmen lapangan.

Untuk menghadapi asesmen lapangan tersebut, pengusul perguruan tinggi harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu diperlukan strategi jitu dalam menghadapi hal tersebut.

Pertama siapkan print out semua dokumen yang diupload pada silemkerma. Print out tersebut disusun rapi dalam satu bundel. Jangan lupa dokumen aslinya juga ikut disertakan.

Kedua persiapkan dengan baik sarana dan prasarana. Jika misalnya dalam pengusulan izin perguruan tinggi tersebut terdapat 5 program studi yang diusulkan untuk memperoleh izin, maka jumlah ruang kuliah, dosen, karyawan, perpustakaan, lab, tempat ibadah, dll harus tersedia sebanyak kebutuhan 5 program studi tersebut. Semua ruang tersebut harus dijaga kebersihan dan keindahannya. Jika catnya sudah pudar, maka harus dicat ulang. Jika ruangan tersebut kotor maka harus disapu dan dipel.

Ketiga siapkan dokumen terkait dengan arus keuangan pengusul. Arus keungan harus dapat meyakinkan asesor bahwa dana operasional perguruan tinggi tersebut akan mencukupi, dan memiliki dana yang cukup untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam beberapa tahun ke depan.

Keempat persiapan dalam penjemputan asesor. Bangun komunikasi dengan asesor dengan baik. Minta info dari asesor kapan dia sampai di bandara. Persiapkan mobil yang layak dan sediakan minuman serta makanan ringan di dalam mobil. 

Ketika penjemputan jangan biarkan asesor menunggu di bandara, usahakan datang ke bandara sebelum asesor tiba. Sebaiknya yang ikut menjemput adalah pimpinan dari lembaga pengusul. Ketika sudah di dalam kendaraan tanyakan pada asesor dia mau ke mana terlebih dahulu, ke hotel atau ke lokasi langsung. Begitu juga saat mengantar asesor kembali ke bandara.

Keempat hal di atas merupakan gambaran strategi jitu dalam menghadapi asesmen lapangan pengurusan izin pendirian perguruan tinggi baru yang pernah kami praktikan sendiri. Dan, hasilnya memuaskan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline