Lihat ke Halaman Asli

Zhari AbadiAdil

Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Riau

Kreasi untuk Inkulsi "Creative Youth Tolerance (CREATE) in Bandung"

Diperbarui: 2 Oktober 2022   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Diambil dari judul kegiatan ini yaitu, cretive yout tolerance yang artinya toleransi pemuda kreatif. Jadi, kegiatan ini lebih mengedepankan tentang perbedaan yang harusnya bisa bersatu tanpa harus saling membenci sama halnya denganbangsa Indonesia yang mestinya harus tetap bersatu meskipun di dalamnya terdapat banyak suku bangsa, ras maupun agama. 

Disingkat dengan CREATE, harapannya semoga dengan adanya ini semoga tidak ada lagi yang mempermasalahkan perbedaan dan salin toleransi antar sesama. CREATE moments kali ini mengadakan pameran di tiga provinsi yakni, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Jawa Barat. 

Pameran di Jawa Barat diadakan kota Bandung, tepatnya di Griya Seni Popo Iskandar Jl. Dr. Setiabudi N0. 235B, Isola kecamatan Sukasari. Jawa Barat mengusung tema "silih" yang berarti "saling" yang diambil dari KBBI falsafah leluhur Sunda "silih asah, silih asih, silih asuh" yang berarti sebagai manusia kita harus saling mencerdaskan, saling mengasihi, saling melindungi, mengayomi serta memuliakan. Silih sendiri adalah beberapa karya dari anak SMA di Jawa Barat yang mengusung tema toleransi, keberagaman, kesetaraan gender, dan inklusi sosial. Contoh salah satu karya Adila Nafisa dari SMAN 2 Lembang pada gambar di bawah ini :

Dokpri

Adapaun beberapa performance pada acara ini yaitu, pantomim dari kak Wanggi Hoed yang membawakan cerita atau penampilan bagaimana kesepian seorang yang hidup sendiri, banyak dari pantomim beliau mengambil tema dari kisah hidup seseorang, misalnya kisah dari broken home dan beberapa kisah lainnya. Kemudian penampilan monolog dari kak Zulfa Nasr dan beberapa hiburan lainnya. Pameran ini diadakan pada tanggal 22-25 September 2022.

Dokpri

Hari pertama yaitu opening silih dan dilanjutkan dengan artist and coach talk yang mengajarkan cara membuat dan membuka ruang kreatif yang inklusif melalui kita berkisah keberagaman. Selanjutnya, kegiatan workshop membatik khas Jawa Barat dengan teknik Gutha Tamarin. Pada hari ketiga ada beberapa workshop antara lain : workshop belajar budaya netra "menjadi kawan netra, menjadi teman bisik" workshop belajar budaya tuli "belajar bahasa isyarat sehari-hari," workshop belajar budaya netra "menjadi kawan netra, menjadi teman baik", dan tolerance is my culture. Kegiatan ni sangat bermanfaat dan menuai apresiasi dari kalangan anak muda khususnya mahasiswa pertukaran yang berasal dari luar pulau jawa seperti, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan lain-lain.

Hari terakhir yaitu penutupan dan pengunjung dipersilahkan masuk ke sebuah ruangan pameran yang berisi karya-karya siswa SMA dan juga banyak karya lainnya dari para teman teman netra.

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline