Mereka berkata, "Pendidikan berasal dari dirimu sendiri. Kamu memperolehnya dari perjuangan, usaha, dan pikiranmu. Tidak heran jika Einstein mengatakan bahwa satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman".
Salah satu bentuk perjuangan, usaha, dan pikiran yang telah menjadi sumber pengetahuan saya adalah kehidupan di negeri Oppa dan Nuna berada, Korea Selatan.
Perkuliahan dan part time job selama di Korea Selatan adalah salah satu sumber pengetahuan saya.
Perjuangan menyelesaikan perkuliahan dan usaha untuk survive telah menjadi pengalaman yang membentuk saya saat ini.
Jiwa kedisplinan yang semakin kuat, kesabaran dan mental yang semakin matang, dan tidak mudah tersinggung atau gak baperan adalah hal penting hasil dari pengalaman itu.
Sebagai negara yang masuk dalam daftar negara termahal di dunia sebagai tempat tinggal daftar negara termahal di dunia sebagai tempat tinggal.
Korea Selatan menuntut saya untuk berpikir bagaimana caranya agar bisa bertahan di negaranya, mulai dari membiayai hidup, biaya kuliah, dan biaya asrama adalah biaya-biaya yang harus saya persiapkan untuk bisa menyelesaikan studi.
Untuk dapat kuliah sambil kerja di Korea Selatan, jenis visa yang wajib dimiliki adalah Visa D2. Dengan mengantongi visa jenis ini mahasiswa baik itu S1, S2, maupun S3 dapat kuliah sambil bekerja secara legal.
Mahasiswa pemegang Visa D2 hanya diizinkan bekerja selama 20 Jam seminggu per 80 Jam sebulan dan hanya diizinkan di tempat-tempat seperti di restauran, kafe-kafe, bank, laundry, counter pulsa, lembaga kursus bahasa, kantor administrasi kampus, mini market, dan sejenisnya.
Fyi guys, mahasiswa-mahasiswa asing banyak juga yang bekerja di tempat-tempat yang dilarang seperti di pabrik-pabrik dengan jangka waktu lebih dari 80 jam sebulan.
Mahasiswa ini bahkan rela ngorbanin waktu tidur di malam hari demi mendapatkan upah yang banyak. Gaji yang diperoleh dengan bekerja di pabrik bisa sampai 2 juta won per bulan.