Dimasa pandemik, pilihan wisata yang aman adalah di alam terbuka dengan kemungkinan pengunjung yang tidak terlalu ramai. Gunung Parang Via Ferrata adalah salah satu pilihan yang tepat untuk itu. Jalur ekstrem yang dimiliki gunung ini pasti akan membuat calon pengunjung untuk berkunjung ke lokasi ini akan berpikir dua kali ditambah wisata gunung yang merupakan alam terbuka dengan sengatan mataharinya akan dapat menghambat penyebaran Covid-19.
Liburan diakhir pekan kali ini saya dan teman memutuskan untuk mendaki Gunung Parang via Ferrata. Untuk yang belum tahu Gunung Parang Via Ferrata, gunung ini merupakan gunung dengan Jalur besi terpanjang di Asia Tenggara dan Terpanjang Kedua di Asia. Mendaki Gunung Parang via Ferrata tidak seperti mendaki gunung pada umumnya. Jalur ini akan memaksa pengunjungnya untuk memanjat tebing curam (rock Climbing) jika ingin menikmati keindahan alamnya. Safety equipment adalah persyaratan pertama untuk memanjat Gunung Parang via Ferrata, seperti helm, seat harness, carabiner, dan sarung tangan.
Beberapa persiapan kami lakukan sebelum uji nyali di jalur extrem Gunung Parang via Ferrata, termasuk pencarian informasi dengan mengunjungi beberapa website yang membahas tentang Gunung Parang via Ferrata.
Website-website yang dikunjungin memberikan info yang sangat membantu, seperti bagaimana menuju ke lokasi, bagaimana pakaian yang digunakan untuk mendaki di Gunung Parang, info-info seberapa sulit, berbahaya, dan amannya penanjakan tebing di Gunung Parang via Ferrata. Pencarian informasi yang kami lakukan membawa kami ke beberapa operator wisata yang melayani pendakian lewat via ferrata. Ada operator Badega Gunung Parang dan ada pula Skywalker. Namun, pilihan kami jatuh pada operator Badega Gunung Parang (akun Instagram @gunungparang_badega). Operator Badega Gunung Parang menawarkan tiga paket wisata untuk menjelajah Gunung Parang via Ferrata, yaitu:
1. One day trip
Via Ferrata 300 meter seharga 200.000 rupiah (naik dan turun jalur berbeda)
Via Ferrata 900 meter (puncak) seharga 400.000 rupiah
makan siang + (25.000/pax)
2. Paket menginap
Paket menginap + via ferrata + sarapan + makan, dimulai dengan harga 300.000/org (ferrata 300 meter) untuk penginapan share room. (upgrade 900 meter + 200.000)
Paket penginapan private 350.000/org (termasuk pemanjatan 300 meter, sarapan, dan makan siang. (upgrade 900 meter + 200.000)
penginapan kapasitas 6-8 org 400.000/saung (private) tanpa makan
3. Paket camp plus via ferrata.
paket camp plus via ferrata seharga 300.000/pax sudah termasuk tenda, matras, via ferrata 300 meter, sarapan, dan makan siang. (upgrade 900 meter + 200.000)
camp 25.000/org (tenda sendiri)
sewa tenda 50.000 (kap 3 orang)
Karena operator Badega Gunung Parang bukan operator yang melayani penjemputan dari Jakarta, mereka pun memberikan informasi bagaimana menuju ke lokasi. Pertama bisa dilakukan dengan menggunakan kereta api yang dapat dipesan di Traveloka atau langsung di aplikasi KAI dengan tujuan Stasiun Purwakarta, atau dapat dilakukan dengan memesan tiket travel arnes dari pancoran dengan tujuan Pool Arnes di sadang, atau bisa juga dengan menggunakan bus yang dapat diambil di kampung rambutan. Selanjutnya ketika tiba di Purwakarta, ke lokasi tujuan bisa dengan menggunakan gocar atau grab atau angkutan umum atau bisa juga dengan memakai jasa antar jemput dari @ojekwisatapurwakarta seharga 80.000 untuk motor atau 150.000 - 200.000 untuk penjemputan dengan mobil.
Setelah beragam informasi terkumpulkan dan kami siap untuk ke lokasi pemanjatan, dihari TGIF atau it's finally friday kami memesan tiket travel di traveloka untuk pemberangkatan di hari sabtu tanggal 12 Juni 2021 Pukul 5.30 WIB dengan tujuan Alfamidi Purwakarta. Kami juga tentunya mengonfirmasi kedatangan kami ke pihak @gunungparang_badega dan mengonfirmasi untuk penggunaan jasa antar jemput dari @ojekwisatapurwakarta.
Tibalah hari keberangkatan, sarung tangan cek, baju lengan panjang cek, botol minum cek, sunglass cek. Pemberangkatan jam 5.30 subuh dari Jakarta. Tujuan pertama kami yaitu ke Alfamidi Purwakarta yang ditempuh sekitar 1,5 jam. Tiba ditujuan Pukul 07.05 kemudian dilanjutkan ke Desa Sukamulya bersama @ojekwisatapurwakarta. Waktu tempuh ke Desa Sukamulya hampir sama dengan perjalanan Jakarta-Purwakarta.