Lihat ke Halaman Asli

Dikira Tidak Ber-Tuhan

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada tahun 2000, saat saya sedang duduk sendiri diantara bangku2 di ruang tunggu Bandara Juanda, Surabaya, menunggu pesawat menuju Banjarmasin, ada seorang pria yang berjalan kearah saya. Matanya tertuju kepada saya. Pria itu duduk di sebelah saya. Ia menyapa dan membuka pertanyaan dengan kalimat, "Anda Hindu atau Buddha?"

Saya jawab, "Buddhist"

Lalu pria itu bertanya, "Apakah Buddhist mengenal Tuhan?"

Saya bergurau di kepala, "Ini tanya, apa mau ngetes?"

Ini memang pertanyaan umum. Pertanyaan mudah, tapi sulit menerangkan jawabannya. Karena, konsep Buddhist ttg Tuhan, berbeda dari umumnya.

Saya menjawab, bahwa Buddhist juga mengenal konsep ke Tuhanan. Karena, dalam agama Buddha ada konsep Nibbana, sebagai tujuan yang hendak dicapai. Tidak perlu diragukan, jawaban saya pasti membuat pria itu pusing...! Jangankan pria itu yang beda keyakinan, umat Buddha sendiri juga masih ada yang belum paham? Betul tidak? Ayo...jujur!

Melihat pria itu masih bingung, saya menjelaskan lagi, bahwa dalam konsep Buddhist, Tuhan itu berbeda dengan konsep umum. Misalnya kita bicara ttg "ada", itu ada 3 tahapan.

Pertama, Ada, karena ada yang membuat atau menciptakan.

Kedua, Ada, yang tidak ada yang membuat atau menciptakan, tapi disebabkan.

Ketiga, Ada, yang tidak dibuat, diciptakan, juga disebabkan.

"Ada" karena dibuat, atau diciptakan. Itu hal2 duniawi. Contohnya meja, karena yang ada di depan kami saat itu adalah meja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline