Mendidik anak merupakan tugas mulia yang tidak lepas dari berbagai tantangan dan halangan. Anak merupakan individu unik yang mempunyai eksistensi dan memiliki jiwa sendiri, serta mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Orang tua mempunyai kewajiban mengantarkan putra putrinya menjadi orang yang sukses. Orang tua dapat memilih pendidikan yang dapat mendorong anak menjadi pribadi yang sukses sesuai dengan harapannya. Pemilihan lembaga pendidikan akan menjadi sangat menentukan untuk kehidupan anak selanjutnya. Apalagi pada saat ini banyak hal yang mempengaruhi perilaku anak diantaranya dengan hadirnya internet. Kehadiran internet akan memberikan nuansa berbeda dengan kaehidupan para orang tua yang mungkin dilahirkan pada masa sebelum adanya internet.
Di era sekarang ini (era digital) kecepatan arus informasi sangat cepat sekali. Hampir semua hal dapat diketahui dengan cepat. Hal ini memungkinkan anak mengetahui sesuatu lebih cepat dari apa yang didapat dibangku sekolah. Bahkan mungkin pula ada banyak hal yang dapat diketahui yang sebenarnya belum waktunya untuk diketahui, mereka mendapatkan informasi dari Google. Kecepatan informasi sebagai akibat kemajuan teknologi informasi tersebut akan mempengaruhi pola kehidupan manusia pada umumnya. Kemajuan teknologi membawa perubahan gaya hidup, cara berpikir, cara bertindak anak saat ini, bahkan bukan hanya anak anak tetapi hampir semua lini terpengaruh oleh kemajuan teknologi. Sebagian besar perusahaan akan mencari pegawai yang dapat beradaptasi dengan kecepatan informasi dan dapat mengambil keputusan yang tepat. Kemampuan kognitif dan kemampuan kolaborasi sangat diperlukan di era digital saat ini. Arus informasi yang melimpah dan mudah diakses memberikan manfaat yang sangat besar bagi ilmu pengetahuan, ilmu ekonomi termasuk dalam mengembangkan dunia pendidikan. Lebih khusus lagi pada guru yang mau tidak mau harus dapat mengikuti perkembangan tersebut. Kemampuan guru harus senantiasa di asah dan di update agar tidak ketinggalan zaman.
Perlu kita sadari bahwa kemajuan teknologi informasi tersebut tidak hanya membawa hal positif tetapi juga membawa hal negatif. Menurut Syanurdin Ma'ruf (2013) diperlukan kemampuan untuk mengolah pengetahuan menjadi suatu kearifan dalam lingkungan sosial yang akan menentukan tingkat ketahanan di era revolusi. Nilai nilai tidak etis yang dapat menciptakan kegaduhan publik perlu disaring dengan bijak, termasuk dalam menyaring informasi menyesatkan. Menurut Andriani (2010), berpendapat bahwa di era kemajuan teknologi informasi yang tidak terbatas ruang dan waktu seperti sekarang ini, dapat memungkinkan strategi belajar berpusat kepada siswa, mendorong siswa belajar kreatif dan mandiri, bersiap dalam persaingan global. Pembelajaran berbasis e learning memberikan keuntungan tersendiri dalam budaya belajar. Pendidik harus mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, memfasilitasi pembelajaran, memahami belajar dan hal hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Kemajuan teknologi informasi memberikan peluang yang begitu besar bagi guru untuk terus meningkatkan kompetensinya.
Generasi saat ini yang sering disebut sebagai generasi milenial memiliki beberapa karakteriktik, diantaranya lebih banyak melakukan layanan informasi dari berbagai arah, lebih menyukai ponsel, memiliki media social, memiliki kemajuan teknologi informasi dibanding orang tua, dsb. Dari hal tersebut terdapat beberapa peluang yang dimiliki guru, diantaranya: berpeluang untuk menggeser paradigma lama lingkungan belajar, media dan sumber belajar serta komponen pembelajaran lainnya, perlu mengembangkan bahan ajar berbasis digital, pelu mengembangkan bahan ajar berwawasan multikultural, dan perlu mengembangkan bahan ajar bermuatan kecerdasan ekologis. Adapun tantangan yang dihadapi guru saat ini diantaranya: membangun atmosfir pembelajaran yang menantang, mengembangkan kurikulum dengan pendekatan saintifik (scientific approach) dan menuntun siswa belajar sepanjang hayat. Sehingga, untuk menjadi guru pada saat ini selkain mengacu pada permendikbud nomor 16 tahun 2007, guru juga perlu memiliki komptensi pembelajaran (educational competency) berbasis internet sebagai basic skill, competence for technological commercialization, competence in globalization dan competence in future strategies.
Daftar Pustaka:
Andriani, D. E. (2010). Mengembangkan profesionalitas guru abad 21 melalui program pembimbingan yang efektif. Jurnal Manajemen Pendidikan UNY, 1(1):76-85.
Ma’ruf, S. (2013). Pengembangan Model Materi Ajar Bahasa Rejang sebagai Muatan Lokal. Jurnal Teori Dan Praktik Pendidikan, 19(2): 54-66.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H