Jakarta, 31 Oktober 2023 – Lingkungan dan Iklim di jakarta di perkirakan akan terjadi perubahan. Suhu di Jakarta pernah mencapai angka 39 derajat selsius. Tetapi belakangan ini sering terjadinya turun hujan pada malam hari secara tiba tiba. Hal ini menjelaskan bahwa cuaca di Jakarta mulai memasuki fase pancaroba yang ekstrem.
Dari suhu jakarta yang ektrem menyebabkan lingkungan menjadi sangat buruk. Contohnya pada kualitas udara Jakarta yang dinilai sudah sangat buruk untuk pernafasan masyarakat. Penyakit ISPA belakangan ini sering terjadi. Tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi bayi juga banyak sekali yang terjangkit penyakit ini.
Geofakta Razali, salah satu pengajar di Institut Stiami, menjadi salah satu yang terkena dampak dari perubaan cuaca di Jakarta. Beliau menyebutkan bahwa, ” perubahan lingkungan dan cuaca yang terjadi di Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Karna, dari perubahan lingkungan dan iklim di Jakarta banyak sekali masyarakat yang terkena gangguan kesehatan seperti ISPA. Saya juga sebagai pengajar yang harus melalukan kegiatan mengajar di kampus, sangat sulit bernafas ketika berada di luar ruangan, mengingat kualitas udara yang belakangan ini sangat buruk” ujar Geofakta Razali, Dosen Penulisan Berita Instit Stiami.
Maka dari itu, mulailah kita menjaga lingkungan kita. Dengan cara, mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, dan mulai memakai transportasi umum. Pemakaian masker sangat dianjurkan untuk masyarakat yang sering beraktivitas diluar rumah, untuk mencegah terkenanya gangguan ISPA. Dan. Menyediakan payung atau jas hujan apabila ingin keluar rumah, dikarnakan belakangan ini mulai sering turun hujan secara tiba tiba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H