Lihat ke Halaman Asli

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Anak

Diperbarui: 27 Oktober 2024   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah masalah perubahan dalam ukuran besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ, ataupun individu. Menurut A.E Sinolung,  pertumbuhan merujuk pada perubahan kuantitas, yakni perubahan yang dapat dihitung atau diukur, seperti tinggi dan berat badan. Sedangkan, Libert dkk berpendapat bahwa perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif yang dapat diukur, seperti tinggi dan berat badan, dan merupakan proses perubahan yang terkait dengan pertumbuhan, dipengaruhi oleh kematangan dan interaksi dengan lingkungan.

Perkembangan

Perkembangan merupakan perubahan yang progresif dan berkesinambungan dalam diri individu mulai dari lahir sampai mati. Dalam buku Perkembangan Peserta Didik, perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan hanya perubahan organ jasmaniahnya saja. Jadi, Perkembangan adalah perubahan yang progresif dan berkelanjutan dalam diri individu dari lahir hingga meninggal, mencakup perubahan kualitatif, yaitu peningkatan kualitas fungsi organ jasmaniah, bukan hanya perubahan fisik organ itu sendiri.

Lev Vigotsky

Perkembangan kognitif sangat bergantung pada pandangan individu dan melibatkan proses sosial melalui interaksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Dalam proses ini, anak-anak menginternalisasi simbol dan tanda sehingga mereka dapat berpikir dan memecahkan masalah secara mandiri, yang disebut sebagai pengaturan diri (self-regulation).

1. Pemikiran independen (mandiri), yakni menyadari bahwa tindakan dan suara memiliki makna. Contohnya, bayi belajar bahwa meraih objek mengisyaratkan keinginannya pada orang lain. 

2. Mengembangkan kemandirian dan struktur internal melalui praktik, seperti memberikan tanda untuk mendapatkan perhatian. Anak-anak prasekolah mulai terlibat dalam percakapan untuk menguasai bahasa. 

3. Penggunaan simbol untuk berpikir dan memecahkan masalah secara mandiri, sehingga mereka mampu mengatur diri dan memanfaatkan tanda yang telah mereka internalisasi.

Jean Piaget

Ia percaya bahwa semua anak dilahirkan dengan kecenderungan bawaan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan memahaminya. Adapun tahap-tahap Perkembangan menurut Piaget:

1. Tahap Sesorimotor (usia 0-2 tahun): pada tahap ini, bayi mempelajari dan menjelajahi dunia dengan indera dan fisik mereka. Tahap ini disebut juga sebagai golden age, karena bayi akan mudah menyerap segala pengetahuan dan informasi baru yang ada di sekitarnya. Namun, tidak dapat memahami makna dari pengetahuan tersebut.

2. Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun): bahasa dan konsep anak berkembang secara luar biasa. Kecakapan memikirkan sesuatu menggunakan simbol untuk melambangkan pikiran mereka. 

3. Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun): anak dapat bernalar logis dan memahami konsep konservasi, tetapi hanya dapat menerapkan dalam situasi yang sudah dikenal. Pada masa ini, anak akan lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah dan lingkungan sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline