Lihat ke Halaman Asli

Temukan Gradasi Warna Perubahan di Buku Monokrom Zaman Modern

Diperbarui: 30 Juni 2024   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Teknologi membawa peradaban manusia ke pemahaman-pemahaman baru tapi abstrak karena semua bisa dijangkau lewat layar kaca. Mereka membutuhkan barang baru, cukup klik di layar smartphone maka barang akan sudah bisa dipakai 3 hari kemudian. Mereka butuh liburan ke Paris di benua Eropa dengan perbedaan 5 jam dari Indonesia, cukup klik pesan agen perjalanan dan liburan dari smartphone, maka 3 hari kemudian sudah bisa bersantai di destinasi pilihannya. Dahulu menonton adalah barang mewah yang hanya bisa ditemui di bioskop atau rental VCD, sekarang aplikasi streaming online dapat menjamu manusia modern dengan ribuan film melalui sekali klik. Apa yang susah bagi manusia modern saat ini untuk memenuhi kebutuhan atau kebahagiannya? Karena kontrol kebahagiaan sudah berada di layar smartphone masing-masing.

Pada hakikatnya manusia adalah pengontrol teknologi karena teknologi adalah barang ciptaan akal pikirannya. Namun, hidup bersama teknologi malah sering menimbulkan monokrom dalam buku kehidupannya. Salah satu perilaku hidup paling menonjol dari manusia modern yang mendefinisikan monokrom adalah berkiblat pada media sosial. Oleh karena itu, belakangan ini kata-kata yang paling membersamai zaman modern adalah tren dan viral. Saat suatu orang berlomba-lomba mengejar ketenaran yang sama, di mana slogan "Banyak Jalan Menuju Roma" bersembunyi?

Dengan mengusung #ConnectingHappiness , anak muda di zaman modern diajak untuk menyambut masa depan penuh perubahan menjadi energi positif bersama momentum umur #JNE33Tahun. Dari beken dan terkenalnya kata viral atau tren, mari menjadi pemuda yang membawa arah tren ke arah energi positif untuk menyebarkan kebahagiaan. Sebagai pemuda terpelajar, kreativitas adalah tonggak inovasi sebagai warisan berharga kepada generasi berikutnya agar mereka bisa merasakan bahagianya seorang manusia saat bisa bebas berpikir dengan akalnya.

Seorang pelajar bidang kesenian dan estetika, membuat inovasi dengan menyuarakan gerakan positif melalui publikasi lagu, lukisan, film bahkan melalui makanan atau desain baju. Pemuda di bidang ekonomi mempublikasikan kreativitas dan energi positifnya melalui business plan atau prototype bisnis. Kreativitas pemuda di bidang sains dan teknologi bisa berupa teori atau alat yang nantinya bisa dikembangkan untuk komersialisasi bagi kepentingan rakyat oleh perusahaan. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan menaruh derajat tertinggi kepada publikasi sebagai puncak kreativitas manusia yang diciptakan bersama akal dan pikirannya.

Mencontoh semangat dirgahayu JNE melalui #JNEContentCompetition2024 , anak muda yang tengah menempuh karir di setiap disiplin ilmunya memiliki kesempatan yang sama untuk bergerak dengan semangat #GasssTerusSemangatKreativitasnya . Apa yang dibutuhkan oleh anak muda modern adalah beraksi untuk berinovasi di bidang keilmuannya agar menjadi gradasi warna saling melengkapi antar pengetahuan di buku kehidupan zaman modern. Atau apakah perlu anak muda dibungkam 'masakan' orang lain dahulu seperti Anton Ego dalam film Ratatouille, baru bisa mendapatkan energi positif perubahan? Ingat "Banyak Jalan Menuju Roma" jadi #GasssTerusSemangatKreativitasnya dan temukan jalan terbaikmu !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline