literasi merupakan hal yang wajib dipahami oleh banyak orang. Literasi sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis suatu hal. Literasi data sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk membaca kemampuan membaca, menganalisis dan membuat konklusi berpikir berdasarkan data dan informasi (big data) yang diperoleh. Pandemi Covid-19 sudah berjalan selama 2 tahun sehingga pembelajaran masih dilaksanakan secara daring. Beberapa bulan yang lalu pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka karena adanya lost learning pada siswa. Pembelajaran saat daring membuat siswa tidak fokus dan tidak bermakna baginya. Era pandemi covid-19 membuat guru harus berinovasi agar pembelajaran lebih bermakna dan dimengerti oleh siswa. Guru juga harus dituntut untuk menunjang profesionalitasnya dengan memahami dan mempraktekkan aplikasi ataupun progam berbasis android.
Menurut Citra Delima yang merupakan mahasiswa PGSD di Universitas Muhammadiyah Magelang, literasi data manusia di era pandemi harus difokuskan untuk memperbaiki proses pembelajaran karena masih banyak siswa yang mengalami lost learaning setelah dilakukannya pembelajaran tatap muka. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu salah satunya dapat mensosialisasi orangtua dan murid mengenai aplikasi yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Dunia teknologi pendidikan saat ini sudah maju karena adanya pandemi covid-19, karena siswa dan guru dapat memanfaatkan teknologi dengan baik salah satunya penggunaan whatsapp, youtube, zoom meeting, googleclassroom, kelas pintar dan edmodo. Beberapa aplikasi tersebut sangat penting untuk menunjang kegiatan pembelajaran di era pandemi Covid-19, sehingga guru harus diberikan pembekalan khusus untuk menunjang profesionalitasnya.
Menurut (Astini,2019) Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru Indonesia. Kualitas pendidikan menjadi tolak ukur keberhasilan generasi indonesia menghadapi era revolusi industri 4.0. Seoranag guru pada jaman ini harus melek teknlogi mengingat kualitas guru yang hampa akan teknologi tidak akan mampu menanamkan "daya kritis" kepada murid untuk menjadi manusia revolusioner. Guru professional termasuk guru di sekolah dasar adalah ujung tombak pelaksanaan pembelajaran di kelas yang kini dituntut untuk mampu menggunakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang
proses pembelajarannya Banyak software yang bisa dikembabngkan menjadi media pembelajaran yang menarik. Anak-anak sekolah dasar dalam proses pembelajarannya masih dalam proses belajar sambil bermain, sehingga perlu menggunakan game edukasi pada saat proses pembelajaran.
Menampilkan animasi dalam menjelaskan materi IPA seperti menampilkan proses aliran darah, proses pernapasan. Menggunakan game edukasi pada saat pembelajaran matematika maka pembelajaran akan menjadi menarik. Dengan menggunakan media teknologi dalam proses pembelajaran membuat peserta didik menyadi antusias untuk belajar. Sebagai solusi dalam hal meningkatkan kemampuan penguasaan TIK bagi guru dapat dilakukan beberapa hal seperti:
1. Mengirim guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan, penataran, seminar dan workshop mengenai TIK
2. Mengadakan kegiatan pelatihan dan sosialisasi TIK bagi seluruh guru dengan mendatangkan nara sumber ahli.
3. Melengkapi berbagai sarana dan media berbasis TIK yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran.
4. Melaksanakan dan melatih pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi dan metode berbasis TIK, meskipun tidak semua sekolah mampu melaksanakan secara efektif. 5. Mengadakan studi banding ke sekolah lain yang dipandang lebih maju bidang TIKnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H