Lihat ke Halaman Asli

Kelompok 11 KKN-T UMMI Pasang Biopori di 10 Titik Rumah Warga di Desa Girijaya

Diperbarui: 19 September 2024   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pemasangan biopori/dokpri

Menindaklanjuti hasil seminar pengolahan sampah yang telah sukses diselenggarakan pada 8 September 2024, Kelompok 11 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) mengambil langkah nyata dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui program pemasangan biopori. Program ini merupakan salah satu bagian dari program kerja utama kelompok 11 KKN-T UMMI di Desa Girijaya, yang bertujuan untuk mengurangi risiko banjir dan mendukung pengelolaan limbah rumah tangga secara berkelanjutan.

Kegiatan pemasangan biopori ini dilaksanakan di Dusun 3 dan Dusun 4 Desa Girijaya, dengan menargetkan 10 titik rumah warga yang siap menjadi pilot project dalam penerapan teknologi sederhana ini. Sebelum proses pemasangan dilakukan, tim KKN-T melaksanakan sosialisasi intensif kepada warga setempat. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai apa itu biopori, bagaimana cara kerjanya, serta apa saja manfaat yang dapat dirasakan oleh warga jika biopori dipasang di sekitar rumah mereka.

Warga yang berpartisipasi dalam program ini menerima poster informasi yang memuat penjelasan rinci tentang alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan biopori, manfaat biopori bagi lingkungan, serta langkah-langkah teknis dalam proses pemasangannya. Poster ini berfungsi sebagai panduan visual dan edukatif bagi warga, dengan harapan mereka dapat melanjutkan pembuatan biopori secara mandiri di masa depan. Melalui sosialisasi ini, warga diperkenalkan dengan konsep bahwa biopori tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengelola limbah organik rumah tangga, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, memperbaiki struktur tanah, serta mengurangi risiko terjadinya genangan air dan banjir.

Sambutan dari warga sangat positif. Mereka merasa program ini sangat membantu dalam mengatasi masalah limbah organik sehari-hari, yang sering kali menumpuk dan menjadi beban bagi lingkungan sekitar. Melalui teknologi biopori, limbah organik seperti sisa makanan dan daun kering dapat diolah menjadi kompos alami yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Selain itu, biopori juga berperan dalam meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan, sehingga dapat mengurangi risiko banjir yang sering terjadi di daerah dengan tingkat curah hujan tinggi.

Program pemasangan biopori ini tidak hanya berhenti pada pemasangan di 10 titik rumah warga. Kelompok 11 KKN-T UMMI juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi warga lainnya di Desa Girijaya untuk mulai menerapkan biopori di rumah masing-masing. Dengan demikian, manfaat jangka panjang dari biopori dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, baik dalam hal pengelolaan sampah organik yang lebih baik, peningkatan kualitas tanah, hingga pencegahan banjir.

Keberhasilan program ini menjadi bukti bahwa langkah-langkah kecil seperti pemasangan biopori dapat membawa dampak positif yang besar bagi lingkungan. Melalui kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, Kelompok 11 KKN-T UMMI optimis bahwa perubahan yang lebih besar dalam hal pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan di Desa Girijaya akan terus berlanjut. Semangat untuk menjaga lingkungan dan berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem lokal menjadi warisan yang ingin ditinggalkan oleh Kelompok 11 KKN-T UMMI kepada masyarakat setempat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline