Lihat ke Halaman Asli

Zetro Gabe

Lulusan S-1 Teologi dari STT Abdi Sabda Medan

Nyanyian dan Musik Gereja dalam Upaya Peningkatan Spiritualitas

Diperbarui: 31 Mei 2022   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

1. ABSTRAK

Kehidupan bergereja selalu berkaitan dengan nyanyian dan musik. Sejak kecil, warga jemaat secara tidak langsung telah diajarkan untuk bernyanyi dan mengenal nada-nada maupun intonasi dari sebuah lagu rohani yang diperkenalkan dari persekutuan kecil di dalam rumah yakni kebaktian keluarga. Pada waktu kecil, orangtua senantiasa membawakan anak-anaknya pergi ke gereja mengikuti kebaktian anak sekolah Minggu (mulai umur 1 tahun-pra remaja). 

Oleh sebab itu, nyanyian dan musik sangatlah akrab dalam diri orang Kristen. Menjadi pertanyaan bagi kita, Apakah nyanyian dan musik gereja mampu meningkatkan hubungan seseorang kepada Tuhan? Kita tahu bersama bahwa nyanyan dan musik gereja merupakan hasil pengalaman iman seseorang kepada Tuhan seperti yang dirasakan oleh Raja Daud dalam tulisan dan nyanyian di dalam Kitab Mazmur. Maka, hal ini akan kita bahas tentang bagaimana hubungan antara Nyanyian dan Musik Gereja dalam peningkatan spiritualitas.  

2. PENDAHULUAN

Gereja sangat erat memiliki hubungan dengan musik karena gereja adalah persekutuan umat yang bernyanyi. Umat merasakan keagungan dan kebesaran kasih Allah dan mengekspresikan serta merespons-Nya dengan puji-pujian kepada Tuhan. Nyanyian dan Musik sangat memiliki dampak yang besar dalam upaya meningkatkan spiritualitas orang beriman. 

Pelayanan yang dilakukan melalui nyanyian (song leader) dan pemusik  gereja bukan hanya bertugas bernyanyi atau memainkan musik secara benar saja, akan tetapi melalui pelayanan itu, para pelayan mampu mentransfer iman dan kedekatannya dengan Tuhan kepada seluruh orang yang benar. 

Oleh sebab itu, dipastikanlah bahwa spiritualitas orang yang mendengar juga akan semakin bertumbuh. Hubungan pribadi seseorang dengan Tuhan disebut spiritualitas. 

Spiritualitas ini diartikan sebagai kekuatan atau roh yang diberikan kepada seseorang atau kelompok sehingga mampu untuk berkembang, mempertahankan, serta mewujudkan kehidupan yang benar.[1]  Ayat Alkitab menuliskan mengenai spiritualitas ini pada Roma 12:12, bahwa seseorang yang berspiritualitas adalah orang yang bersukacita dalam pengharapannya, yang juga sabar dalam kesesakannya, dan yang juga senantiasa dalam doa.  

 

Setiap kebaktian persekutuan  selalu memiliki nyanyian yang diikuti oleh iringan musik. Nyanyian gereja mampu menyentuh segala pergumulan dan beban berat jemaat dapat  diringankan melalui nyanyian kebaktian, sehingga hati yang keras akan lembut dan siap dalam mendengarkan Firman dan diubahkan oleh Firman Tuhan. Song Leader dan pemusik harus memiliki persiapan yang matang pula sebelum melaksanakan pelayanan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline