Lihat ke Halaman Asli

Zerrin Neysa Ardelia

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Budaya FOMO Pada Ranah Akademik dalam Lingkup Pertemanan Mahasiswa terhadap Kesehatan Mental

Diperbarui: 6 Mei 2023   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada kehidupan dengan jaringan internet yang sudah memadai ini, tidaklah sulit untuk sekedar ingin tahu apa yang sedang atau akan dikerjakan oleh suatu individu. Internet merupakan suatu hal yang sangat penting hingga sepertinya bisa naik menjadi sebuah kebutuhan primer di masa yang akan datang. 

Majunya teknologi ini akan juga seiring dengan munculnya FOMO dalam kehidupan. Bagi mahasiswa jaman sekarang, pastilah tidak asing akan adnaya istilah FOMO pada kehidupan kampus. Karena pada faktanya, banyak sekali mahasiswa yang merasakan adanya rasa FOMO dalam kehidupan kampus. Dampak serta penyebab yang sangat kompleks ini tentunya akan selalu beriringan dan lekat dalam kehidupan kampus, terutama bagi mahasiswa baru.

Apa itu FOMO?

FOMO atau Fear Of Missing Out merupakan sebuah istilah yang sudah ada sejak 2004 silam melalui sebuah media sosial bernama Friendster. 

Patrick McGinnis, penulis asal Amerika Serikat merupakan seseorang yang pertama kali memperkenalkan istilah ini pada saat dia sedang berkuliah di Harvard Bussiness School pada tahun 2003. Sampai sekarang, istilah ini juga masih seringkali dijumpai pada sosial media. FOMO sering dikaitkan dengan sebuah perilaku akan takutnya seseorang dalam ketertinggalan dalam suatu fase kehidupan. Pada hal ini, objek yang dimaksud adalah mahasiswa dan situasi yang berperan adalah dunia perkuliahan.

Bagaimana bisa FOMO ada ditengah-tengah dunia perkuliahan?

Visualisasi adanya rasa FOMO ini dapat sekali dikaitkan dengan dunia perkuliahan. Dapat kita bayangkan jika kita merupakan seorang mahasiswa semester awal yang sedang mempersiapkan beberapa atribut mengenai masa orientasi. 

Melewati serangkaian aktivitas yang diawali dengan adanya warna biru pada laman penerimaan mahasiswa baru hingga akhirnya bisa menyelesaikan seluruh masa orientasi. Namun, hal itu agaknya bukan merupakan akhir dari pressure, namun awal dari sebuah kehidupan baru. Perkuliahan juga tak luput dengan adanya tekanan sosial untuk selalu berteman serta penyelesaian berbagai jenis output dalam aspek penugasan. 

Sebagai mahasiswa yang sejatinya sudah pernah merasakan masa transisi antara menjadi pelajar, mengalami masa orientasi mahasiswa, hingga akhirnya mempunyai kehidupan perkuliahan yang normal, fase FOMO juga akan ikut berjalan seiring dengan jalannya kehidupan. 

Fase FOMO dalam hal ini juga terkait dengan banyak hal yang di antaranya meliputi FOMO terhadap apa yang dikerjakan oleh teman, FOMO akan ada atau tidaknya teman, serta FOMO-FOMO yang lain.

Perkuliahan tidak akan luput dari istilah penugasan. Tidak sedikit mahasiswa yang ingin untuk menjadi yang pertama walau sebenarnya tidak ada perlombaan. Adapun yang selalu ingin menjadi yang paling tahu agar dianggap menjadi satu-satunya yang menguasai suatu bidang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline