Lihat ke Halaman Asli

Titin Lutfiyah

Berjelajah dunia melalui bacaan dan tulisan

Duka Puan

Diperbarui: 24 September 2020   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari mediaindonesia.com

Kala itu, puan tengah menenun
di tepi danau seraya melantun
syair asmarandana kepada semesta

Dengan tuan ada di balik semak
mengisap udara yang sekejap menyesak
bila teringat asal-muasal puan berbeda

Sarat akan magis suara sang puan
hingga tuan jatuhkan butiran
rindu yang membasahi muka

"... Asmara kita melebur dengan darah
ikhtiar tuk kembali merajut musnah
bersama bujang yang telah tiada ..."

24 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline