Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Membenci?

Diperbarui: 14 Juni 2016   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Benci adalah salah satu perasaan yang paling merugikan yang mempengaruhi kebahagiaan dan ketenangan manusia, benci berangkat dari sifat amarah dan merusak keseimbangan rohani manusia. Kesucian akan ditemukan di dalam hati yang penuh dengan cinta, bukan dalam hati yang penuh dengan kebencian.

Dalam Al-Quran, tidak ada kata "membenci" tapi yang ada adalah kata "tidak mencintai". sesungguhnya Allah tidak mencintai. Yang tidak dicintai Tuhan kadang-kadang merupakan orang atau perbuatan. Orang-orang yang melakukan sesuatu dengan melewati batas. Dalam Al-Quran disebutkan, perangilah orang yang memerangi kamu. 

Janganlah kamu melewati batas. Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang yang melewati batas. Dalam perintah perang pun, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang melewati batas. Di dalam peperangan, misalnya, kita tidak boleh menantang memulai menyerang atau mengejar musuh yang sudah lari, merusak tanaman, mengganggu perempuan, atau mengganggu orang-orang yang sedang beribadat, dsb. Dan orang-orang yang tidak dicintai Allah adalah orang yang berbuat kerusakan, orang-orang yang berbuat zalim, orang-orang yang sombong, para pengkhianat, para pembuat kerusakan, orang-orang yang berlebihan. 

Tuhan adalah baik dan kebaikannya mutlak. Tuhan itu menyelamatkan, bukan menghukum. Tuhan selalu mengampuni manusia dan memberikan kesempatan kepada tiap manusia untuk meninggalkan pikiran, perkataan dan kelakuannya yang jahat dan berubah menjadi manusia yang baik. Tuhan memanggil pendosa itu dengan cara yang mulia untuk bertobat, tidak mempertobatkannya dengan cara yang jahat - dengan menghujat orang itu. Tuhan menciptakan manusia tidak untuk terperosok ke dalam hukuman, namun Tuhan menciptakan kita supaya kita memperoleh segala sesuatu yang baik di dunia ini. Tuhan tidak akan membiarkan seorang pribadi manusia berjuang tanpa pertolongannya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline